Mengenang Kegarangan MA Sentot dan Pasukan Setannya Saat Melawan Belanda di Indramayu

Warga Indramayu tentu tidak asing dengan nama Muhammad Asmat Sentot atau MA Sentot.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Giri
Istimewa
MA Sentot, pahlawan Indramayu. 

Agustinus menyampaikan, MA Sentot sendiri lahir di Desa Plumbon, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada 17 Agustus 1925.

Ia awalnya memulai karier di militer dengan pangkat letnan satu. Kemudian naik menjadi kapten dan menjadi komandan kompi.

MA Sentot juga pernah ikut hijrah ke Yogyakarta dan Jawa Tengah kemudian long march kembali ke Jawa Barat.

Setelah perang kemerdekaan selesai dan Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia, MA Sentot naik pangkatnya menjadi mayor dan menjabat sebagai Komandan Batalyon A Divisi Siliwangi.

Pangkat MA Sentot kemudian naik lagi menjadi Komandan Detasemen Subsistensi KMKB Bandung pada 1951.

Setelah itu, ia menjadi staf TT III Siliwangi pada 1957, siswa SSKAD pada 1957. Dia juga naik pangkat menjadi letkol pada 1957.

Setelah lulus SSKAD, MA Sentot sempat ditempatkan di Kalimantan Selatan menjadi Komandan Batalyon 604 di Kotabaru Kalimantan Selatan dan menjabat Irtepe Koanda Kalimantan hingga menjadi Asisten II Deyah Koanda serta pernah mewakili Kepala Staf Deyah Koanda.

Baca juga: Warga Sindang Indramayu Geger Temukan Pria Tewas Membusuk di Gubuk, Berawal dari Bau Menyengat

Pada Desember 1961, MA Sentot dipindahtugaskan dan ditempatkan sebagai Pamen SUAD III Mabes AD di Jakarta. 

Kemudian, pada Maret 1963, ia ditugaskan di Operasi Karya menjabat Asisten III dan Juni 1966 dipindahkan kembali ke Mabes AD.

Pangkatnya naik menjadi kolonel pada Oktober 1969.

MA Sentot pensiun dari tentara pada tahun 1980 dengan pangkat terakhirnya, yaitu brigadir jenderal (bintang satu).

Setelah pensiun, MA Sentot kembali ke tengah masyarakat dan tinggal di Desa Bugel, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu.

MA Sentot wafat pada 6 Oktober 2001 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Cikutra, Bandung.

Di momen Hari Pahlawan 10 November 2024, Agustinus juga mengajak kepada seluruh masyarakat Indramayu untuk meneladani sosok pahlawan lokal maupun nasional.

“Utamanya dalam meningkatkan rasa nasionalisme dan mempererat rasa kesatuan dan persatuan Republik Indonesia,” ujar dia. (*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved