Mengenang Kegarangan MA Sentot dan Pasukan Setannya Saat Melawan Belanda di Indramayu
Warga Indramayu tentu tidak asing dengan nama Muhammad Asmat Sentot atau MA Sentot.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Warga Indramayu tentu tidak asing dengan nama Muhammad Asmat Sentot atau MA Sentot.
dIa merupakan pahlawan fenomenal asal Indramayu yang gigih mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
Sebagian besar mengenal sosoknya sebagai pemimpin Pasukan Setan, kelompok dengan logo tengkorak tanda silang itu konon sangat disegani oleh tentara Belanda.
“Beliau sangat disegani oleh Belanda dengan pasukan setannya,” ujar Pamong Cagar Budaya Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Indramayu, Suparto Agustinus, kepada Tribun, Minggu (10/11/2024).
Agustinus menceritakan, dalam berperang, MA Sentot menerapkan sistem gerilya. Sosoknya pun sangat ganas di medan perang.
Pasukan Setan yang dipimpin MA Sentot ini tidak pernah bisa terlacak oleh Belanda.
Keberadaannya menghilang seolah ditelan bumi saat siang hari, kemudian tiba-tiba muncul saat malam hari melakukan penyerangan.
Baca juga: Polres Indramayu Gelar Upacara Hari Pahlawan, Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu
Agustinus menyampaikan, MA Sentot dan pasukannya diketahui terlibat banyak perang di Indramayu. Mulai dari perang di lamaran tarung, perang di Bantarwaru, perang di Gantar, serta perang-perang lainnya.
“Dan yang paling fenomenal itu penyerangan di Jembatan Bangkir,” ujar dia.
Kala itu, kata Agustinus, MA Sentot memimpin pengadangan konvoi pasukan Belanda di Jembatan Bangkir.
Perang itu berlangsung cukup sengit, kontak senjata antardua kubu pun tidak terelakkan hingga membuat beberapa pejuang gugur.
Meski demikian, aksi heroik itu membuat pasukan Belanda kocar-kacir. Peristiwa yang terjadi pada November 1947 tersebut kemudian diabadikan dalam sebuah tugu yang terletak di sebelah Jembatan Bangkir.
Baca juga: Sekmat di Indramayu Bantah Terlibat Kasus Penyegelan Makam dan Penguasaan Tanah Kuburan yang Viral
Menurut Agustinus, pada 1951, Pasukan Setan MA Sentot juga berhasil menduduki Gedong Duwur yang kala itu menjadi pusat pemerintahan Belanda di Indramayu. Gedong Duwur ini terletak di Desa Penganjang, Kecamatan Sindang.
“Pergerakan beliau itu setelah kemerdekaan saat agresi militer Belanda,” ujar dia.
Sosialisasi Perda, Diah Fitri Maryani: Ciptakan Lingkungan yang Ramah untuk Penyandang Disabilitas |
![]() |
---|
Viral Pilu Balita di Juntinyuat Indramayu Ditemukan Menangis di Samping Jasad Ayahnya, Ibu Jadi TKW |
![]() |
---|
5 Taktik Licik Hilangkan Jejak Pembunuh 1 Keluarga di Paoman Indramayu: Gagal jadi ABK |
![]() |
---|
Polres Indramayu Gelar Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Tersangka AS |
![]() |
---|
Pilkades Digital di Indramayu Belum 100 Persen Online, Opsi Hybrid Jadi Solusi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.