UMKM di Jawa Barat
Menelusuri Keberadaan Kopi Puntang: Aroma dan Rasa yang Memesona
Kopi Puntang yang berasal dari daerah Puntang di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, merupakan salah satu varietas kopi yang kian dikenal.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kopi Puntang yang berasal dari daerah Puntang di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, merupakan salah satu varietas kopi yang kian dikenal oleh para pencinta kopi.
Dengan karakteristik unik dan cita rasa yang kaya, kopi ini menawarkan pengalaman tersendiri bagi penikmatnya.
Kopi Puntang ditanam di ketinggian antara 1.000 hingga 1.500 mdpl, di mana iklim dan tanahnya yang subur menciptakan kondisi ideal untuk pertumbuhan biji kopi.
Petani lokal masih menerapkan metode tradisional dalam budi daya kopi, yang membuat prosesnya sangat berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dari penanaman hingga panen, setiap langkah dilakukan dengan penuh perhatian, menjamin kualitas biji kopi yang dihasilkan.
Owner Puntang Coffee, Irwansyah Kamaludin, mengatakan, dia telah melakoni usaha sejak 2013.
Bertahan lebih dari satu windu, salah satu kiatnya menjadi UMKM binaan dari satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Telkom Indonesia (Persero).
Baca juga: Keren, Kopi Puntang Jenis Sunda Typica Binaan Telkom Tembus Eropa, Dieskpor ke Belanda dan Jerman
Sebagai UMKM binaan, Puntang Coffee memiliki misi untuk memberdayakan pengusaha lokal.
Mereka menjalin kerja sama dengan petani kopi dan produsen bahan baku lokal, sehingga setiap cangkir kopi yang disajikan tidak hanya berkualitas, tetapi juga mendukung ekonomi masyarakat.
Dengan menggunakan bahan-bahan lokal, pihaknya ingin berkontribusi dalam memperkuat keberlanjutan lingkungan dan menciptakan lapangan kerja.
"Kalau saya sendiri merintis dari 2013, kemudian kita punya brand Puntang Coffee. Dari tahun 2015 kita mengelola dari hulu ke hilir, kita punya kebun sendiri, kemudian pengelolaannya roasting sampai tempat ngopinya ada di sini," ucap Irwansyah kepada Tribunjabar.id, Jumat (1/11/2024).
Selain itu, pihaknya membidik untuk menjadu supplier business to business (B2B) untuk kebutuhan coffeeshop.

Irwansyah menyebut kopi puntang diganderungi lantaran memiliki aroma yang khas.
"Kopi ini lebih wangi dan fruity, rasanya intens karena kita ada teknologi pengelolaan fermentasi dan juga memiliki tempat untuk proses pengelolaan dan testing ketika kopi tersebut selesai diolah. Pembedanya dibanding yang lain karena otentik dan originalitasnya terjaga," ucap Irwansyah.
Rasa yang dihasilkan kopi pun cenderung seimbang.
Beberapa pencinta kopi bahkan menyebutkan adanya aftertaste manis yang linger, menjadikannya pilihan sempurna untuk disajikan dalam berbagai cara, baik sebagai kopi hitam maupun dalam bentuk olahan lainnya.
Merintis usahanya dari nol, irwansyah mengakui bukan hal yang mudah dari segi promosi hingga pemasarannya. Ada peningkatan kesadaran di kalangan petani dan pelaku industri untuk menghasilkan kopi berkualitas tinggi.
Inisiatif seperti pelatihan pemeliharaan tanaman, pascapanen, dan teknik pengolahan semakin banyak dilakukan, mendorong munculnya produk kopi premium yang dapat bersaing di pasar global.
Hal tersebut mendorong pemasaran Puntang Coffee ke kota-kota besar di Indonesia hingga ekspor ke luar negeri dengan diimbangi promosi secara digital.
"Alhamdulillah ada media-media juga yang datang ke sini sehingga akses pemasaran dan jejaringnya lebih luas. Kita sudah suplai ke kota besar seperti Jabodetabek," ujarnya.
Baca juga: Ini Sosok Cantik Pengusaha Muda, Sukses Bisnis Kopi Puntang Siliwangi Hingga Aktif di Partai Golkar
Hingga kini, kata dia, terdapat 2.500 pelanggan tetap dari seluruh daerah di Indonesia hingga Australia, Belanda, Jerman, Turki, dan Arab Saudi.
"Awal merintis ekspor itu dibantu oleh buyer, jadi hanya menyediakan produk atau bahan baku sesuai dengan permintaan. Jadi mereka yang urus sendiri," ucapnya.
Kehadiran Kopi Puntang tidak hanya berdampak pada sektor kuliner, tetapi juga berkontribusi pada perekonomian lokal.
Dengan semakin meningkatnya minat terhadap kopi berkualitas, petani Kopi Puntang mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan penghasilan mereka. Banyak dari mereka kini terlibat dalam komunitas kopi, berbagi pengetahuan dan teknik untuk meningkatkan kualitas produk mereka. (*)
Bermula dari Hobi Bikin Kue, Fitri Sylvia Bangun Usaha DeLaekker, Pakai Bahan Premium |
![]() |
---|
Nera Pegawai Basreng Sultan Bandung Pernah Hasilkan Omzet Rp 150 Juta dari Live TikTok Empat Jam |
![]() |
---|
7 Tahun Merintis, Kini Seblak Susan di Sumedang Capai Omzet Rp 5 Juta Per Hari, Dulu cuma Sedikit |
![]() |
---|
Mengintip Produksi Borondong, Makanan Tradisional Legit nan Manis Khas Desa Wisata Laksana Bandung |
![]() |
---|
UMKM Jabar yang Eksis Di Kancah Internasional Masih Minim, Diskuk Jabar Dorong UMKM Berdaya Saing |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.