UMKM di Jawa Barat
Bermula dari Hobi Bikin Kue, Fitri Sylvia Bangun Usaha DeLaekker, Pakai Bahan Premium
Bermula dari hobi membuat kue, Fitri Syilvia (30) mantap membuka usaha pastry dan bakery dengan nama DeLaekker.
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Bermula dari hobi membuat kue, Fitri Syilvia (30) mantap membuka usaha pastry dan bakery dengan nama DeLaekker.
Usaha yang bermula dari dapur rumahan itu telah berkembang pesat dan memiliki tempat produksi sendiri.
Aroma harum roti yang baru saja matang dari oven tercium di tempat produksi DeLaekker.
Dua orang pegawai pun terlihat begitu cekatan mengoleskan cream cheese, mayonnaise, saus blueberry, abon, dan saus cokelat pada roti tersebut.
Sejak pukul 08.00, para pegawai biasanya sudah mulai membuat adonan roti yang telah dipesan satu hari sebelumnya.
Sylvia mengatakan, usaha DeLaekker ini sebelumnya menjual aneka kue yang dipesan saat Lebaran saja.
Baca juga: Cara DeLaekker Bertahan di Tengah Gempuran Persaingan Ketat, Selalu Berinovasi
"Awalnya hanya jualan kue kering untuk kue Lebaran, produksi setahun sekali di rumah, sejak 2017. Lalu pada akhir 2023 berkembang jadi pastry and bakery, snack box, dan dessert box," kata Sylvia saat ditemui di tempat produksinya, di Jatihandap, Bandung, Sabtu (21/9/2024).
Kepiawaian Slyvia dalam membuat kue tidak sekadar dari hobi. Dia pun mengambil pendidikan lanjutan kuliah di Universitas Pendidikan Indonesia jurusan Tata Boga.

"Sejak SMA saya memang suka jualan risoles, jual ke teman-teman. Lalu saat kuliah mulai usaha dan iseng mencoba produksi kue kering, dan respons pasar bagus bahkan terus berjalan sampai sekarang," ucapnya.
Dalam memulai usaha ini, Slyvia pun hanya berdua mengerjakan segala halnya. Namun kini, ia sudah memiliki dua pegawai yang membantunya dalam membuat pesanan.
Baca juga: Sate Asin Pedas, Kuliner Populer Bandung Kini Jadi Primadona di Kota Banjar
Usaha rumahan DeLaekker yang terus bertahan ini membuat Sylvia dan partnernya berinovasi untuk memperluas pasar.
"Kami menggunakan bahan premium dan bahan alami. Rotinya pun selalu dibuat fresh from the oven karena produksinya dijadwalkan tiap hari supaya sehari langsung dimakan," ujarnya.
Tantangan yang dirasakan oleh Sylvia dalam membangun usaha ini adalah membuat perhitungan berapa banyak jumlah produksi dalam sehari, supaya tidak ada bahan baku yang tersisa banyak.
Saat ini DeLaekker memiliki beberapa menu varian seperti cookies yang dijual seharga Rp 70.000 hingga Rp 115.000, roti mulai dari Rp 9.000, cranberry cheese Rp 19.000, dan dessert box Rp 24.000. (*)
Menelusuri Keberadaan Kopi Puntang: Aroma dan Rasa yang Memesona |
![]() |
---|
Nera Pegawai Basreng Sultan Bandung Pernah Hasilkan Omzet Rp 150 Juta dari Live TikTok Empat Jam |
![]() |
---|
7 Tahun Merintis, Kini Seblak Susan di Sumedang Capai Omzet Rp 5 Juta Per Hari, Dulu cuma Sedikit |
![]() |
---|
Mengintip Produksi Borondong, Makanan Tradisional Legit nan Manis Khas Desa Wisata Laksana Bandung |
![]() |
---|
UMKM Jabar yang Eksis Di Kancah Internasional Masih Minim, Diskuk Jabar Dorong UMKM Berdaya Saing |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.