Atasi Nyeri Sendi dengan Solusi Stem Peptide Therapy untuk Osteoarthritis di Klinik Utama Lineation

Salah satu solusi inovatif dan efektif untuk osteoarthritis adalah Stem Peptide Therapy di Klinik Utama Lineation

|
Editor: Siti Fatimah
istimewa
Ilustrasi penderita Osteoarthritis- Salah satu solusi inovatif dan efektif untuk osteoarthritis adalah Stem Peptide Therapy.  

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kasus nyeri sendi sampai saat ini masih dianggap sebagai sesuatu yang wajar apalagi bila dikeluhkan oleh orang yang sudah lanjut usia atau usia diatas 50 tahun.

Sebagian orang masih menganggap kondisi tersebut sebagai bagian dari proses usia dimana fungsi anggota tubuh juga sudah mulai berkurang.

Pemahaman ini keliru karena kondisi nyeri sendi bila dibiarkan bisa berakibat fatal.

Untuk itu, kenali lebih jauh tentang nyeri sendi dan cara penanganannya.

Dalam dunia medis ada istilah Osteoarthritis (OA), dan sebenarnya apa itu Osteoarthritis?

Osteoarthritis (OA) adalah jenis arthritis yang paling umum, terutama memengaruhi sendi seperti lutut, pinggul, tangan, dan tulang belakang. Penyakit ini terjadi ketika tulang rawan yang melindungi ujung-ujung tulang di persendian mulai rusak, menyebabkan tulang bergesekan langsung satu sama lain.

Akibatnya, penderita osteoarthritis akan mengalami rasa sakit, kekakuan, dan pembengkakan pada sendi yang terkena.

Ilustrasi penderita Osteoarthritis- Salah satu solusi inovatif dan efektif untuk osteoarthritis adalah Stem Peptide Therapy. 
Ilustrasi penderita Osteoarthritis- Salah satu solusi inovatif dan efektif untuk osteoarthritis adalah Stem Peptide Therapy.  (istimewa)

Seiring bertambahnya usia, risiko osteoarthritis meningkat, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko seperti kelebihan berat badan, riwayat cedera sendi, atau aktivitas fisik yang berlebihan.

Tanpa pengobatan yang tepat, osteoarthritis dapat sangat mempengaruhi mobilitas dan kualitas hidup seseorang.

Tanda dan Gejala Osteoarthritis:

1. Nyeri sendi setelah aktivitas fisik atau di penghujung hari.

2. Kekakuan di pagi hari atau setelah lama tidak bergerak.

3. Pembengkakan pada sendi.

4. Hilangnya fleksibilitas pada sendi.

5. Sensasi menggesek atau "berderak" saat menggerakkan sendi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved