Pola Asuh untuk Meminimalisir Stunting

Stunting merupakan salah satu bentuk gangguan pertumbuhan dan perkembangan  pada anak yang diakibatkan oleh kekurangan gizi kronis

Editor: Siti Fatimah
istimewa
Dr. Meilani Rohinsa., M.Psi., Psikolog 

Orangtua dengan pola asuh otoriter sangat ketat dalam memberikan batasan dan kendali yang tegas terhadap anak-anak, Orangtua dengan pola asuh otoriter umumnya merasa lebih tahu mana yang terbaik bagi anaknya, tanpa perlu memberikan penjelasannya.

Pola otoritatif 

Orangtua dengan tipe pola asuh ini biasanya mendorong anak-anak untuk mandiri, meskipun demikian orangtua tetap menempatkan batas-batas dan kendali atas tindakan mereka.

Orangtua tipe ini menggunakan pendekatan yang hangat dalam menghadapi anak-anaknya.

Mereka mengasuh dan mendukung anak dengan cara memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih dan melakukan suatu tindakan, namun tetap memberikan arahan dan batasan kepada anak-anaknya. 

Pola asuh permisif 

Orangtua dengan gaya pengasuhan ini kurang berperan dalam kehidupan anak.

Anak diberikan kebebasan melakukan apapun tanpa pengawasan dari orangtua.

Orangtua cenderung tidak menegur  atau memperingatkan, sedikit bimbingan, sehingga seringkali pola ini disukai oleh anak.

Pola asuh ini tidak mempertimbangkan perkembangan anak secara menyeluruh. 

Pola asuh Pengabaian 

Orangtua dengan gaya pengasuhan tidak memberikan batasan yang tegas terhadap anak, tidak memerhatikan kebutuhan anak, bahkan enggan terlibat dalam kehidupan anak.

Penerapan pola asuh pengabaian dapat menyebabkan orangtua mengabaikan bahkan menelantarkan anak-anaknya. Orang tua jarang berinteraksi, jarang meminta anak makan atau memperhatikan jadwal makan anak. 

Penerapan pola asuh permisif juga berpotensi mengganggu pola makan anak, orangtua membiarkan anak makan apapun yang mereka inginkan tanpa batasan dari orangtua.

Orangtua tidak memberi pengertian positif mengenai makanan, membebaskan anak memilih sendiri makananya sehingga seringkali anak memilih asupan makanan yang tidak sehat, dan kehilangan minat untuk makan makanan yang sehat. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved