Berita Viral
Viral Pasien Kritis Disebut Tak Dilayani RSUD Oku Selatan, Keluarga Kelimpungan, Cek Faktanya
Beredar sebuah video yang menunjukkan pasien anak disebut tidak dilayani Rumah Sakit, viral di media sosial.
Penulis: Salma Dinda Regina | Editor: Salma Dinda Regina
Kemudian, dokter menyarankan pasien yang muntah darah untuk mendapatkan rujukan ke RSUD Baturaja di Kabupaten Ogan Komering Ulu menggunakan Sistem Rujukan Terintegrasi (Sisrute) karena saat itu sudah malam.
Dokter memberitahu keluarga pasien mengenai proses rujukan akan sedikit lama. Dokter pun menanyakan apa keluarga pasien memiliki kenalan di rumah sakit tujuan yang dapat membantu proses rujukan diterima lebih cepat.
Namun saat pasien akan dipasang infus dan oksigen, keluarga menolak tindakan tersebut. Mereka ingin pasien cepat ditangani sehingga menolak rujukan dengan sistem tersebut.
Baca juga: UIPM Buka Suara soal Alamatnya yang Kontroversi, Kampus Pemberi Gelar Doktor Causa ke Raffi Ahmad
"Karena mereka mendengar sistem rujukan bersifat menunggu. Tidak bisa cepat," ujar Meiliasari.
Usai menolak diinfus, keluarga membawa anak laki-laki itu keluar UGD. Situasi saat mereka berada di selasar rumah sakit untuk menunggu kendaraan jemputan itulah yang direkam dan dibagikan ke media sosial.
Saat itu, keluarga pasien dalam keadaan marah-marah. Tenaga medis menjadi tidak berani mengadang mereka.
Meiliasari menambahkan, keluarga pasien kemudian langsung pergi sendiri ke RSUD Baturaja.
Namun kabarnya, pasien sekarang kembali dirujuk RSUD Baturaja untuk ditangani rumah sakit lain di Lampung.
Pemda OKU Selatan minta maaf
Soal video viral tersebut, Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten OKU Selatan, M. Rahmatullah langsung melakukan rapat internal terkait pelayanan RSUD Muaradua.
Rapat itu dilakukan bersama Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Joni Rafles, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Sekretaris Inspektorat, Sekretaris BKPSDM, dan jajaran RSUD Muaradua, Selasa (1/10/2024).
Mewakili Pemda Kabupaten OKU Selatan, Rahmatullah menyampaikan permohonan maaf.
Pihaknya pun telah mengambil langkah-langkah responsif terkait kejadian tersebut yang dinilai mencoreng citra baik Pemda OKU Selatan dan RSUD Muaradua.
“Kami Pemerintah Daerah Kabupaten OKU Selatan memohon maaf kepada keluarga pasien dan masyarakat atas video yang beredar terkait pelayanan kesehatan di RSUD Muaradua. Tentu ini menjadi perhatian dan apabila benar ada pelanggaran akan diberikan sanksi,” ujar Rahmattullah.
Dia juga menginstruksikan inspektorat, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPKSDM), dan Dinas Kesehatan untuk memeriksa jajaran RSUD Muaradua terkait kronologi.
Instansi tersebut akan memberikan sanksi kepada RSUD Muaradua apabila terindikasi ada pelanggaran prosedur pelayanan kesehatan di sana.
Rahmattullah juga menyayangkan kejadian tersebut. Hal itu akan menjadi introspeksi Pemda OKU Selatan dalam membenahi pelayanan kesehatan RSUD Muaradua agar menjadi lebih baik.
Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.
| Fakta-fakta Viralnya KTP Diduga Milik WNA Israel di Cianjur, Ini Kata Dedi Mulyadi dan Disdukcapil |
|
|---|
| Viral Video Perempuan Tergeletak di Trotoar Terminal Jatijajar Depok, Asal dari Tangerang |
|
|---|
| Beredar Viral WNA Israel Ber-KTP Cianjur, Dedi Mulyadi Temui Bupati Klarifikasi dan Ungkap Faktanya |
|
|---|
| Viral Kepsek di Ponorogo Selewengkan Dana Bos untuk Beli Bus, Bikin Negara Rugi RP 25 M |
|
|---|
| Viral Video Detik-detik Sopir Ambulans Meninggal Usai Antarkan Jenazah di Ciamis, Terkuak Sosoknya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Pasien-tak-dilayani-saat-kritis.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.