"Kami Ngalah" Kata Opang di Pasir Impun Bandung, Biarkan Ojol Narik tapi Minta Perhatian Pemerintah
Opang di Pasir Impun, Kota Bandung, kini berbagi penumpang dengan ojol. Tapi, mereka meminta perhatian pemerintah karena pendapatan turun drastis.
Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Meski pendapatan turun drastis, beberapa opang tetap ogah menerima tawaran menjadi ojol.
Tawaran tersebut tercatat dalam poin kesepakatan dalam mediasi.

"Soal saran gabung ojol juga enggak semuanya setuju karena opang ada yang sudah tua dan tidak ada materi untuk mendaftar," ujar Riki.
"Apalagi kita juga sudah membeli kartu anggota opang," lanjutnya.
Atas hak tersebut, Riki pun meminta perhatian dari pemerintah soal pendapatan opang karena butuh biaya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bagi keluarga, sehingga harus ada solusi yang benar-benar fair.
"Untuk pemerintah lihat kondisi opang Pasir Impun, lihat materinya dan kerjanya, kalau panas kepanasan, hujan kehujanan demi menafkahi keluarga," ucapnya.
Menurut Riki, pemerintah tidak mengakomodir saran opang saat mediasi mengenai pembagian penumpang dengan skema ojol mengantar sampai bawah lalu dilanjutkan oleh opang.

Baca juga: Situasi Terkini di Pasir Impun Bandung Setelah Kesepakatan Bersama Akhiri Konflik Ojol vs Opang
"Terutama soal yang poin tidak ada pembatasan itu, saya juga tidak menandatangani karena 100 persen tidak setuju, baru dua orang (tanda tangan)," katanya.
"Sedangkan anggota kita ada 136 orang, nah itu mereka belum memberikan persetujuan," tukasnya.
Kesepakatan
Sebelumnya, mediasi penyelesaian konflik ojol dan opang yang dilakukan oleh Forkopimcam di Kantor Kecamatan Mandalajati, menghasilkan keputusan bersama.
Keputusan bersama tersebut dituangkan dalam berita acara keputusan bersama demi menciptakan situasi dan kondisi lingkungan yang aman serta kondusif, khususnya di wilayah Pasir Impun, Kecamatan Mandalajati, Kota Bandung.
Camat Mandalajati, Yati Sri Sumiati, mengatakan, keputusan bersama ini akan berlaku mulai 16 September 2024. Kedua belah pihak berkesempatan melakukan sosialisasi terkait keputusan bersama itu.
"Nantinya akan ada pertemuan lanjutan. Kami bersyukur dengan hasil keputusan bersama yang telah disepakati seluruh pihak," ujar Yati seusai mediasi di Kantor Kecamatan Mandalajati, Selasa (10/9/2024) malam.
Atas hal tersebut, pihaknya pun berterima kasih kepada seluruh pihak yang bisa menahan diri dan menghadirkan situasi aman dan kondusif selama proses mediasi itu berlangsung.
Rangkaian Acara Hari Jadi ke-215 Kota Bandung, Ada 4 Agenda Utama Termasuk Bandung Great Sale 2025 |
![]() |
---|
Kormi Jabar Sukses di Fornas VIII, Pemprov Jabar Beri Bonus Tambahan, KDM: Rp 1 Miliar Cukup |
![]() |
---|
Radex 2025 Dorong Peningkatan SDM dan Pemerataan Peralatan Radiologi di Indonesia |
![]() |
---|
Pemkot Bandung Siapkan Dua Skenario Bongkar Bangunan Liar di Bantaran Sungai |
![]() |
---|
Debt Collector Cegat Mobil Warga Bandung di Nganjuk, Aksi Aparat Polsek Wilangan bikin Netizen Geram |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.