Kisah Sukses Wanita Cantik Bangun Basreng Sultan Bandung, Orderan Pesat Setelah Ngendorse Mbak Lala

Siapa yang tak mengenal bakso goreng atau basreng yang merupakan camilan khas Sunda?

Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Giri
Tribun Jabar/Muhamad Nandri Prilatama
Owner Basreng Sultan Bandung, Yuli Sri Nuraeni. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Siapa yang tak mengenal bakso goreng atau basreng yang merupakan camilan khas Sunda?

Basreng sudah banyak ditemukan di mana-mana dengan berbagai varian rasa, mulai original, pedas, sampai balado.

Ternyata, di wilayah Cileunyi tepatnya di Jalan Villa Bandung Indah, Kampung Manjah Beureum, Kabupaten Bandung, terdapat produsen basreng yang bernama Basreng Sultan Bandung.

Berdiri sejak 2021, Basreng Sultan Bandung ini dimiliki oleh seorang wanita cantik bernama Yuli Sri Nuraeni (31).

Dia menceritakan, sejak berdiri 2021, sempat menerima pesanan sampai 100 ribu dalam sehari. Kondisi itu belum pernah terbayangkan olehnya.

"Saya memulai usaha ini awalnya bermodalkan Rp 280 ribu. Saat itu, penghasilan belum lah banyak, hanya di kisaran Rp 1 juta. Lalu, agar usaha ini bisa berkembang maka saya mencoba mempromosikannya lewat media sosial, hingga meminta pengasuh Rafatar (anak Raffi Ahmad), Mbak Lala meng-endorse. Ternyata, dari situ tiba-tiba pesanan meningkat pesat. Bahkan, sehari bisa ribuan pesanan," katanya ditemui di tempat produksinya, Selasa (10/9/2024).

Yuli yang merupakan sarjana Seni Universitas Pasundan ini sedikit demi sedikit membuat nama Basreng Sultan Bandung tembus ke pasar luar negeri, semisal Korea hingga Thailand.

Baca juga: MINIMIZU, UMKM Kreatif Binaan BRI Hadirkan Karya Unik Bertema Alam di Pameran Kriyanusa 2024

Yuli pun mencoba memperluas jaringan promosinya melalui platform onlineshop, yang membuat konsumen atau pasarnya lebih meluas dan mengalami peningkatan pesanan sampai puluhan ribu per hari.

"Tahun pertama bisnis Basreng Sultan Bandung ini terus meningkat sampai tahun berikutnya. Pesanan basreng ini pun sudah ke berbagai pelosok di Tanah Air," katanya.

Awalnya, lanjut Yuli, pegawai atau karyawannya hanya sendiri. Kemudian bertambah tiga orang, sampai pada akhirnya saat ini mencapai 200 orang pegawai. Kondisi itu membuatnya bahagia karena mampu memberdayakan dan memberikan lapangan pekerjaan buat masyarakat sekitar bahkan lansia pun dia libatkan dalam proses pengemasannya.

"Alhamdulillah atas kebesaran Allah, semuanya di luar dugaan. Kami pun bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar dan lansia. Semangat mereka pun membuat saya semakin bersemangat untuk terus mempertahankan usaha ini," ujarnya.

Yuli mengatakan, basreng produksinya telah lolos uji laboratorium untuk dipasarkan. Dia pun menegaskan terkait bahan baku sangatlah rewel dan perfeksionis. 

"Saya tak mau menggunakan bahan murah dengan kualitas yang tak bisa dipertanggungjawabkan. Jadi, saya pilih bahan-bahan premium termasuk cabai dan bahan lainnya. Basreng Sultan Bandung ini membuat semua produk dari nol (sendiri), sekaligus mendapat suplai dari UMKM-UMKM setempat untuk diajak bekerja sama dengan kami," katanya.

Terkait pengemasannya, Yuli mengatakan sudah melewati proses quality control (QC) dengan total tim QC enam orang. Sehingga kualitas bahan, pengemasan, dan jaminan halal menjadi faktor utama dan suatu keharusan diberikan ke konsumen.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved