Pilu Orangtua di Bogor Anaknya Tewas usai Diajak Teman ke Puncak, Muntah Darah, Korban Bullying?

Ridwan mengalami luka lebam di bagian kepala dan mutah darah. Korban pun meninggal dunia sehari setelah kejadian, kamis (5/9/2024).

Kompas
Ilustrasi Mayat 

Sebab itu, pertanyaan melintas di kepala. 

Apa yang bisa dilakukan orang tua untuk mencegah anaknya menjadi tukang bully? 

Baca juga: Kisah Pilu Siswa SMA di Pasuruan Diduga Jadi Korban Bullying hingga Alami Depresi, Dibully Sejak SMP

Selengkapnya, simak penjelasannya di bawah ini. 

Pertama, para orang tua perlu mengetahui bahwa konsep bully harus diajarkan pada anak.

Pasalnya, mereka belum tentu tahu dan mengerti bahwa tindakannya adalah bentuk kekerasan yang dapat melukai korban.

“Penting untuk mengajari anak-anak apa saja yang dimaksud dengan perilaku bullying karena tidak semua anak menyadari tindakannya sebagai perilaku membully. Bisa saja mereka menganggap itu sebagai candaan biasa,” jelas psikolog anak Amy Lee, PhD. 

“Dan ketika orangtua melihat perilaku bullying yang dilakukan anak, kita perlu memastikan bahwa hal tersebut dihentikan.”

Dr. Lee berbagi beberapa cara untuk mendorong komunikasi yang terbuka dengan anak, dan menjelaskan cara menghentikan penindasan.

 

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Jemput di Pasar Cisarua, Orangtua Pilu Anak Tewas di RS, Muntah Darah usai Diajak Teman ke Puncak, 

Sumber: TribunJatim.com
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved