Sewakan Kamar dengan Tarif Per Jam, Warga Geruduk Kosan di Kawasan Tawang Tasikmalaya

Warga mencurigai aktivitas di kosan tersebut sejak bulan Juni. Namun baru dilakukan interogasi bersama RT dan tokoh serta warga, Rabu (4/9/2024).

tribunpriangan.com / Jaenal Abidin
Diduga kerap dijadikan tempat mesum, sebuah bangunan indekos atau kosan di Jalan Asrama Nyantong, Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, didatangi warga sekitar. 

TRIBUNJABAR.ID, KABUPATEN TASIKMALAYA - Diduga kerap dijadikan tempat mesum, sebuah bangunan indekos atau kosan di Jalan Asrama Nyantong, Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, didatangi warga sekitar.

Pantauan wartawan TribunPriangan.com, puluhan warga mendatangi sebuah kosan yang disebut kerap dijadikan tempat mesum tersebut. Bahkan warga pun sempat menggerebek satu perempuan yang tengah menunggu teman kencannya.

Warga mencurigai aktivitas di kosan tersebut sejak bulan Juni. Namun baru dilakukan interogasi bersama RT dan tokoh serta warga, Rabu (4/9/2024).

"Ini berawal dari postingan di Facebook, itu ada indikasi karena menawarkan yang short time dengan waktu satu jam hingga dua jam," kata Ketua RW 06, Dadi Mulyadi, ketika ditemui wartawan TribunPriangan.com, Selasa (3/9/2024).

Menurut Dadi, kedatangan warga bersama tokoh masyarakat untuk memastikan kegiatan yang dilakukan oleh penghuni kosan.

"Sementara kalau kosan itu minimal satu malam, tapi ini hanya hitungan perjam saja," cetusnya.

Bahkan pada saat dibuktikan ada satu perempuan dengan alasan menunggu teman kencannya.

"Makanya kami, sempat pancing dengan alasan meminta kamar, ternyata dibuka oleh penunggunya tapi minta waktu pendek," tegasnya.

Ketika diperiksa ternyata sudah ada transaksi dari salah satu pemesan kamar.

Baca juga: Menagih Utang Setelah Bercinta di Asrama, Seorang Dosen Akper Dihabisi Kekasih Sesama Jenisnya

"Saat kami cek kamar di sudut paling ujung kosong, setelah tadi ada transaksi melalui Facebook ternyata semalam dengan harga Rp 130 ribu," jelasnya.

Ketika dilakukan interogasi pun, katanya, penunggu kosan selalu berbelit. Bahkan lingkungan kosan sangat tertutup dari aktivitas luar.

"Laki-lakinya sudah keluar, hanya perempuannya saja, yang pura-pura masuk katanya datangnya magrib tapi warga sekitar kerap melihat berkunjung kesini," ucapnya.

Menurut Dadi pihaknya pun sudah menduga aktivitas tidak wajar di kosan tersebut karena sistem kosan bisa disewa per jam dan akhirnya menimbulkan banyak pertanyaan.

"Kalau hitungan per jam indikasinya negatif. Bahkan, sejak awal sudah dikasih tahu harus satu jenis kelamin untuk penghuni kosannya," katanya.

Selain itu, pihak Kepolisian Sektor Tawang yang tengah melakukan patroli rutin pun langsung mendatangi bangunan kosan tersebut untuk memastikan informasi yang beredar.

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved