23 Desa di 13 Kecamatan di Cianjur Sudah Krisis Air Bersih, 27 Ribu Warga Jadi Korban Kekeringan

sebanyak 23 desa mengalami krisis air bersih dan berdampak terhadap 7 ribu KK sebanyak 21.707 jiwa.

|
Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Ravianto
Fauzi Noviandi / Tribunjabar
Kalak BPBD Kabupaten Cianjur Asep Kusmana Wijaya, Selasa (3/9/2024) 

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur mencatat selama tiga bulan terakhir sebanyak 23 desa di 13 Kecamatan mengalami krisis air bersih akibat terdampak kekeringan.

Kalak BPBD Kabupaten Cianjur Asep Kusmana Wijaya mengatakan, memasuki musim kemarau selama periode Maret sampai Agustus tercatat ada sebanyak 13 kecematan di Cianjur terdampak dan mengalami krisis air bersih.

"13 Kecamatan yang terdampak musim kamarau tersebut diantaranya yaitu, Cugenang, Ciranjang, Gekbrong, Campakmulya, Kadupandak, Agrabinta, Cijati, Cidaun, Naringgul, Cikalongkulon, Karangtengah, Pagelaran."

"Untuk Cibeber dan Cilaku juga terdampak tapi laporan tertulisnya belum," ucapnya.

Dari 13 kecamatan tersebut lanjut dia, membuat sebanyak 23 desa mengalami krisis air bersih dan berdampak terhadap 7 ribu KK sebanyak 21.707 jiwa.

"Dalam mengatasi dampak kemarau ini kami sudah berkoordinasi dan menyurati dengan Perumdam Tirta Mukti, dan PMI Cianjur untuk memasok air bersih," ucapnya.

Asep meminta masyarakat yang wilayahnya terdampak kemarau dan kesulitan air bersih, diharapkan untuk bersurat melalui desa setempat, dapat ditunjukan langsung ke BPBD, atau Bupati Cianjur.

"Surat tersebut nantinya kita teruskan ke PMI dan Perumdam Tirta Mukti untuk menyuplai pasokan air bersih, karena BPBD tidak ada tanki air," ucapnya.(*)

Laporan Kontributor Tribunjabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved