Eks Menteri Polhukam Mahfud MD Sentil KPK Tak Tahu Kaesang Pangarep & Erina Gudono, Desak Bertindak

Kasus dugaan gratifikasi putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep imbas plesiran ke Amerika bersama istri pakai jet pribadi disorot Mahfud MD

Editor: Hilda Rubiah
ISTIMEWA
Mahfud MD sentil pergerakan KPK, keberadaan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, elit Golkar bela putra Joko Widodo dipertanyakan 

TRIBUNJABAR.ID - Kasus dugaan gratifikasi putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep imbas plesiran ke Amerika bersama istri menggunakan jet pribadi masih menjadi sorotan.

Kali ini, sorotan tajam tersebut datang dari Mahfud MD, Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan atau disingkat Menko Polhukam.

Ternyata Mahfud MD juga menyoroti kasus dugaan gratifikasi yang menyeret Kaesang Pangarep tersebut.

Semua berawal dari dugaan penggunaan jet pribadi oleh Kaesang Pangarep dan Erina Gudono saat ke Amerika Serikat.

Mahfud MD memberikan komentarnya terkait dugaan gratifikasi putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep.

Baca juga: Keberadaan Kaesang Tidak Diketahui Saat Dicari KPK Terkait Fasilitas Jet Pribadi untuk Terbang ke AS

Dugaan gratifikasi itu muncul setelah Kaesang dan istrinya, Erina Gudono, ketahuan memakai fasilitas jet pribadi saat terbang ke Amerika Serikat (AS).

Terkait hal itu, Mahfud MD mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk bertindak cepat.

Mahfud mengimbau KPK untuk segera memanggil dan memeriksa ketua umum PSI itu.

Ia bahkan turut menyingung dugaan keterlibatan Jokowi dan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, dalam polemik ini.

"Kalau KPK mau, itu bisa diusut, ada kaitan enggak dengan jabatan saudaranya atau bapaknya," ujar Mahfud dalam kanal YouTube-nya, Senin (2/9/2024).

"Mungkin dia (perusahaan jet pribadi) dapat sesuatu dari kakaknya (Gibran), mungkin dapat sesuatu dari presiden. Itu kan gratifikasi."

Mahfud lantas mempertanyakan keberadaan Kaesang yang tidak diketahui setelah isu gratifikasi ini menyeruak.

Ia beranggapan, KPK seharusnya tetap berupaya memanggil Kaesang untuk mengusut dugaan gratifikasi tersebut.

"Seharusnya memanggil dong, lalu aneh sih, yang saya baca enggak tahu di mana Kaesang sekarang, mau dipanggil enggak ada orangnya, enggak diketahui masih di luar negeri atau sudah pulang," ucapnya.

Ia kemudian membahas kinerja KPK beberapa waktu terakhir.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved