17 Rumah di Sumedang Dibongkar untuk Tol Cisumdawu, Pemilik Hanya Dapat Ganti Rugi Rp 500 Ribu

Laporan Kontributor TribunJabar.id, Kiki Andriana dari Sumedang

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Nelangsa nasib 17 pemilik rumah yang terdampak pembangunan Tol Cisumdawu. Rumah mereka roboh, lahannya dijadikan area utama (ROW) Tol Cisumdawu. Namun, mereka belum menerima ganti rugi, selain sebatas Rp 500 ribu. 

Uang Rp 500 ribu itu untuk biaya merobohkan rumah sendiri, yang diberikan PT Wika. Rumah-rumah yang dirobohkan tanpa ganti rugi sepadan itu ada di Desa Sirnamulya, Kecamatan Sumedang Utara. 

Aa Yanto, salah satu dari pemilik dari 17 rumah itu mengatakan, rumah yang dirobohkan itu sudah dibangun sejak tahun 2013, lalu empat tahun kemudian datang paniyia penentuan lokasi (Penlok) untuk pembangunan Tol Cisumdawu.  

"Pembuatan bangunan 2013-2014, penlok 2017, pemberkasan 2018, pencairan 2021 seharusnya,"  

"Pada tahun 2022 awal oleh PT Wika dikasih Rp 500 ribu per bangunan, namun sampai sekarang belum ada penggantian, dan  belum ada jawaban," kata Aa Yanto saat unjuk rasa di dekat Tol Cisumdawu, Sirnamulya, Senin (5/8/2024). 

Baca juga: Naik Kursi Roda, Tersangka Kasus Korupsi Tol Cisumdawu Dadan Megantara Ditahan Kejari Sumedang

Aa Yanto menjelaskan, setelah dibongkar, pemilik rumah ada yang tinggal mengontrak, ada yang ikut bersama saudara, ada yang mengungsi.

"Tidak ada uang kotrakan, cuman uang bongkar itu, lokasi rumah di dalam ROW," katanya.  

Dia mengatakan harapan dari pemilik rumah adalah setiap instansi yang terkait segera memvalidasi. 

"Mohon BPN memvalidasi dan PPK membayar, dari yang 17 tidak ada pembebasan. Sudah ada hasil dari forkopimda sudah ada keputusan kompensasi, masih bertanda tanya sekarang," katanya.