Update Tragedi Sedot Lemak di Depok yang Menyebabkan Perempuan Asal Medan Meninggal Dunia
Klinik Kecantikan di Beji, Kota Depok, Jawa Barat tutup imbas viral dugaan malapraktik yang menewaskan wanita muda asal Medan berinisial ENS (30).
Tak lama kemudian, ada yang menelepon balik ke Fani. Penelepon memberi tahu bahwa ENS sudah meninggal dunia dan jenazahnya sudah berada di rumah sakit di Margonda, Depok, Jawa Barat.
Karena tidak percaya, Fani meminta supaya dilakukan panggilan video call. Fani pun melihat ENS sudah terbaring di RS. "Si Fani enggak percaya supaya video call, di situ nampak lah di rumah sakit Margonda," ujar Okta.
Selanjutnya Fani berangkat ke rumah keluarga ENS di Pangkalan Brandan, Sumatera Utara karena ENS seorang janda. Lalu pihak klinik maupun rumah sakit menginformasikan kematian ENS kepada keluarga di Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Dari penjelasan yang diterima keluarga ENS dari rumah sakit, korban sudah meninggal dunia saat dibawa ke RS. "Mereka bilang, saat dibawa ke rumah sakit sudah meninggal dunia. Jadi kita tidak tahu pasti saat proses operasi sedot lemak atau di jalan," kata Okta.
Tak lama kemudian, Okta menghubungi pihak klinik kecantikan WSJ Beauty di Depok dan diberi nomor telepon Ricardo, kuasa hukum klinik WSJ.
Ia mengaku mendapatkan penjelasan dari kuasa hukum kalau ENS awalnya pingsan saat operasi sedot lemak kemudian meninggal dalam perjalanan ke RS.
"Karena menurut Ricardo bahwa penyebab kematian itu adalah ketika dalam tindakan ENS pingsan. Jadi pingsan dibawa ke rumah sakit Margonda dan di jalan katanya meninggal," kata Okta.
Pada Selasa(23/7) pagi, jenazah korban dibawa ke Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara didampingi pihak klinik kecantikan WSJ Beauty. Namun, keluarga hanya boleh membuka jenazah cuma sebatas wajahnya.
"Sampai di sana jenazah juga tidak dibuka, hanya kelihatan atas wajahnya saja. Jadi kita nggak tahu penyebab kematiannya apa dan kenapa dan kita mau tahu itu," kata Okta.
"Klinik harus menampilkan rekam medis dia apa, waktu dia masuk, datang kan pasti ada rekaman CCTV,"sambungnya.
Karena merasa janggal adanya dugaan malapraktik, Okta berencana melaporkan kasus ini ke polisi. Okta merasa adiknya meninggal saat sedang dioperasi, bukan di perjalanan. Apalagi pihak klinik tidak menunjukkan bukti rekam medik dan sebagainya.(Tribun Network/mur/wly)
Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.
IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI
| Viral Video Perempuan Tergeletak di Trotoar Terminal Jatijajar Depok, Asal dari Tangerang |
|
|---|
| Kisah Anen, Lansia Tunanetra 61 Tahun Penjual Koran dan Majalah di Depok Sejak 1981, Pantang Ngemis |
|
|---|
| Fakta Baru Motif Ibu Tiri Aniaya Bocah Sampai Meninggal di Bojonggede Bogor, Pelaku Ungkap Pengakuan |
|
|---|
| Kisah Adi Nikahi Ida yang Lebih Tua 29 Tahun, Kepincut Janda 9 Anak Itu karena Facebook |
|
|---|
| Fakta-fakta Bocah Tewas Dianiaya Ibu Tiri di Bogor Pelaku Kelabui Suami, Penyelamatan Tetangga Gagal |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Klinik-kecantikan-WSJ-di-Jalan-Ridwan-Rais-Beji-Timur-Kecamatan-Beji-Kota-Depok.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.