Sebelumnya Menolak, Muhammadiyah Kini Ikuti Jejak NU Terima Izin Tambang, Kenapa Berubah?
Setelah mengundang para praktisi dan mencermati barbagai kondisi pertambangan di Indonesia, PP Muhammadiyah kemudian memberikan kesimpulan menerima.
TRIBUNJABAR.ID - Sebelumnya sempat menolak, PP Muhammadiyah kini menerima izin pertambangan untuk organisasi masyarakat keagamaan.
Sebelum menerima izin tambang tersebut, Muhammadiyah mengklaim sudah melakukan kajian soal izin pertambangan.
Hal tersebut disampaikan Ketua Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah Azrul Tanjung, dilansir dari Kompas.com, Kamis (25/7/2024).
Kajian yang dilakukan Muhammadiyah, menurutnya, melihat beberapa aspek dari izin tambang.
Baca juga: Viral Video Tambang Mepet Rumah Warga di Gunungkidul Dipakai untuk Tol, Warga Minta Bantuan Jokowi
"Iya betul (Muhammadiyah menerima izin tambang)," kata Azrul.
Ia menyebutkan, Muhammadiyah juga sudah mengundang berbagai pihak untuk membahas pemberian izin tambang untuk organisasi masyarakat (ormas) keagamaan.
"Ini dua-tiga bulan ini yang kita lakukan, kita melakukan diskusi, mengundang berbagai pihak baik pada aspek ekonomi, aspek bisnis, sosial, lingkungan, hukum, dan lain sebagainya," ucap Azrul.
Setelah mengundang para praktisi dan mencermati barbagai kondisi pertambangan di Indonesia, PP Muhammadiyah kemudian memberikan kesimpulan menerima.
"Dari kajian-kajian mendalam itu, Muhammadiyah memberikan lampu hijau untuk menerima tambang tersebut," tuturnya.
Namun, ada beberapa catatan dalam penerimaan Muhammadiyah terhadap izin tambang itu.
Azrul menyebutkan, Muhammadiyah harus memberikan contoh kepada dunia pertambangan ini sebuah tambang yang mengikuti hukum yang berlaku dalam berbagai aspek.
"Misalnya secara hukum itu legal, masyarakat setempat juga kita pikirkan. nanti pasti masyarakat terdampak kan, itu kita pikirkan, apakah dia akan direkrut di pertambangan, kemudian apakah ada bagian nanti untuk masyarkat, apakah CSR dan lain sebagainya, termasuk pasca tambang," kata dia.
Adapun ketentuan ormas keagamaan dapat mengelola tambang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor Nomor 25 Tahun 2024 tentang Perubahan atas PP Nomor 96 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.
Dalam regulasi tersebut, terdapat aturan baru yang mengizinkan organisasi masyarakat atau ormas untuk mengelola lahan pertambangan.
Aturan tersebut tertuang pada Pasal 83A yang membahas soal Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WUIPK) secara prioritas.
Baca juga: Suuzon Tak Terhindarkan, Din Syamsuddin Minta Muhammadiyah Tolak Izin Tambang, Banyak Mudarat
"Dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat, WIUPK dapat dilakukan penawaran secara prioritas kepada Badan Usaha yang dimiliki oleh organisasi kemasyarakatan keagamaan," bunyi pasal tersebut.
Organisasi masyarakat atau ormas adalah organisasi kemasyarakatan keagamaan yang salah satu organnya menjalankan kegiatan ekonomi serta bertujuan pemberdayaan ekonomi anggota dan kesejahteraan masyarakat atau umat.
Diketahui sebelumnya, Presiden Jokowi memberikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada sejumlah ormas keagamaan.
Ada 6 ormas yang mendapatkan IUP dari pemerintah.
Di antaranya adalah Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
PBNU sendiri memuji keberanian Jokowi memberikan IUP tersebut kepada ormas.
Namun bagaimana nasib tambang yang ditolak oleh ormas?
Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 tahun 2024 yang merupakan perubahan atas Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 96 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara.
Dalam beleid PP 25/2024 itu, pemerintah memperbolehkan Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK) diberikan kepada sejumlah ormas keagamaan.
Baca juga: Ormas Dapat Izin Tambang, Menteri Siti Nurbaya: Daripada Setiap Hari Ajukan Proposal
Berikut enam ormas keagamaan yang mendapatkan IUP:
- Nahdlatul Ulama
- Muhammadiyah
- Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (Protestan)
- Konferensi Waligereja Indonesia (Katolik)
- Hindu
- Buddha
Daftar Lahan bekas Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) yang dikelola ormas dapat dikelola ormas keagamaan:
- Eks lahan tambang PT Kaltim Prima Coal (KPC)
- Eks lahan tambang PT Arutmin Indonesia
- Eks lahan tambang PT Kendilo Coal Indonesia
- Eks lahan tambang PT Multi Harapan Utama (MAU)
- Eks lahan tambang PT Adaro Energy Tbk
- Eks lahan tambang PT Kideco Jaya Agung
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Sempat Menolak, Kini PP Muhammadiyah Terima Izin Tambang untuk Ormas Keagamaan, Ikuti Jejak NU,
Sosok Gus Irfan Cucu Pendiri Nahdlatul Ulama yang Disebut-sebut Bakal Jadi Menteri Haji dan Umrah |
![]() |
---|
Jadwal Maulid Nabi 2025 Lengkap Versi Pemerintah, Muhammadiyah, dan NU |
![]() |
---|
Ketua Umum PBNU Kembali Tegaskan Komitmen NU Tak Terlibat Politik |
![]() |
---|
Mahasiswa UM Bandung Soroti Krisis Kesadaran Gizi Lewat Festival Pangan 2025 |
![]() |
---|
Viral Pantun Wisudawan Terbaik UMSU Colek Rektor soal Beasiswa S2, Langsung Dibalas di Atas Panggung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.