Pilkada Majalengka

Kondisi Geografis Jadi Tantangan Coklit Pilkada di Majalengka, Jalur Memutar hingga Susah Sinyal

10 persen wilayah Kabupaten Majalengka termasuk daerah sulit dijangkau, misalnya, beberapa titik di Kecamatan Sindang yang aksesnya harus memutar

TRIBUNJATENG.COM/IST
Ilustrasi - Berkas Persyaratan Rekrutmen Pantarlih untuk Pilkada 2024, Berikut Link Download Surat Pernyataan dan Pendaftarannya 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - KPU Kabupaten Majalengka mengungkap sejumlah tantangan yang dihadapi petugas Pemutakhiran Data Pemilih (pantarlih) dalam proses Coklit Pilkada Serentak 2024.

Koordinator Divisi (Koordiv) Perencanaan dan Data KPU Kabupaten Majalengka, Elih Solehah Fatimah, mengatakan, tantangan itu dari mulai kendala sinyal hingga kondisi geografis di Kabupaten Majalengka.

Sebab, menurut dia, kira-kira 10 persen wilayah Kabupaten Majalengka termasuk daerah sulit dijangkau, misalnya, beberapa titik di Kecamatan Sindang yang aksesnya harus memutar dari Kecamatan Argapura.

Baca juga: Ada Perempuan Berusia 106 Tahun Hidup di Bandung Barat, Diketahui Berdasarkan Coklit KPU

"Kondisi ini memang tidak mudah bagi pantarlih, karena harus bekerja ekstra untuk memverifikasi data pemilih Pilkada Serentak 2024," ujar Elih Solehah Fatimah saat ditemui di KPU Kabupaten Majalengka, Jalan Gerakan Koperasi, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Selasa (16/7/2024).

Ia mengatakan, sinyal internet menjadi kendala lainnya, karena beberapa titik di Kabupaten Majalengka termasuk wilayah blankspot, padahal pantarlih harus menginput data melalui aplikasi e-Coklit.

Karenanya, pantalih biasanya melaksanakan coklit secara manual di rumah warga kemudian mencari lokasi yang terjangkau jaringan internet di sekitarnya untuk menginput datanya.

Pihaknya mencatat, dari laporan PPK maupun PPS beberapa titik blankspot tersebut tersebar di wilayah Kecamatan Maja, dan Kecamatan Kasokandel, Kabupaten Majalengka.

"Alhamdulillah, sejauh ini kendala-kendala tersebut tidak sampai menghambat proses coklit, karena pantarlih selalu didampingi PPS dan PPK untuk mengatasinya," kata Elih Solehah Fatimah.

Elih menyampaikan, di masa pancaroba dari musim hujan ke kemarau juga menjadi tantangan tersendiri bagi pantarlih di Kabupaten Majalengka, karena cuaca menjadi tak menentu.

Baca juga: Sudah 100 Persen, KPU Pangandaran Klaim Kabupaten Pertama di Jabar Rampungkan Coklit Data Pemilih

Ia mengimbau, pantarlih untuk menjaga stamina, khususnya saat melaksanakan coklit di wilayah yang harus melalui medan yang cukup berat untuk menjangkaunya.

"Kami sudah menyarankan agar pantarlih melaksanakan coklit di daerah yang mudah dijangkau dulu, kemudian ke wilayah yang medannya berat, dan kami juga biasanya ikut mendampingi," ujar Elih Solehah Fatimah.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved