Kondisi Terbaru Bayi Kembar 5 yang Lahir Prematur di RSUD Indramayu, Ada yang Alami Penurunan

Direktur Utama RSUD Indramayu, Deden Bonni Koswara, mengabarkan kondisi bayi kembar lima yang lahir pada Minggu (7/7/2023).

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Giri
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Bupati Indramayu, Nina Agustina, saat menjenguk Nuraeni yang masih menjalani perawatan pasca-melahirkan di RSUD Indramayu, Selasa (9/7/2024). Nuraeni melahirkan bayi kembar lima. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Direktur Utama RSUD Indramayu, Deden Bonni Koswara, mengabarkan kondisi bayi kembar lima yang lahir pada Minggu (7/7/2023).

Kelima bayi tersebut masih mendapat perawatan intensif dari dokter yang menangani.

Deden mengatakan, dua dari lima bayi kembar tersebut kondisi kesehatannya menurun.

Yang pertama adalah bayi perempuan yang lahir ketiga dengan berat badan 1.250 gram. Lalu bayi perempuan yang lahir keempat dengan berat badan 1.600 gram.

Baca juga: Ibu yang Melahirkan Bayi Kembar 5 di Indramayu Sudah Boleh Pulang, Tapi Bayinya Masih Harus Dirawat

“Keduanya memang terjadi penurunan fungsi parunya,” ujar Deden kepada Tribun, Kamis (11/7/2024).

Warsilah (kiri) dan Nuraeni (tengah) orang tua dari 5 bayi kembar yang lahir di RSUD Indramayu saat berfoto bersama saudaranya (kanan), Senin (8/7/2024)
Warsilah (kiri) dan Nuraeni (tengah) orang tua dari 5 bayi kembar yang lahir di RSUD Indramayu saat berfoto bersama saudaranya (kanan), Senin (8/7/2024) (Tribuncirebon.com/Handhika Rahman)

Meski demikian, lanjut Deden, pihaknya sudah melakukan penanganan dengan memasang alat bantu pernapasan.

Deden menceritakan, pada Kamis pukul 13.30 WIB, dokter juga sudah melakukan peninjauan ulang.

Kondisinya, lanjut dia, sudah berangsur stabil. Pemantauan pun saat ini masih terus dilakukan secara rutin.

Baca juga: Kunjungi Bayi Kembar 5, Bupati Nina Agustina: Biaya Kelahiran ditanggung BPJS PBI Pemkab Indramayu

“Mengingat ada satu bayi lagi, bayi yang pertama dengan berat 1.900 gram kondisinya memang harus terus dipantau, termasuk semuanya juga harus dipantau,” ujar dia.

Deden menyampaikan, pemantauan ini rencananya akan dilakukan dahulu selama 14 hari.

Berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya, harapan hidup kelima bayi kembar ini cukup tinggi. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved