Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Kuasa Hukum Sebut Abdul Pasren Merasa Terintimidasi Pascawarga Saladara Cirebon Unjukrasa Malam Hari

Kuasa Hukum Abdul Pasren, Pitra Romadoni Nasution menyampaikan bahwa aksi long march yang dilakukan oleh warga Saladara minggu lalu merupakan intimida

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Januar Pribadi Hamel
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Pitra Romadoni Nasution, selaku kuasa hukum Pak RT Abdul Pasren saat menggelar konferensi pers di sebuah kafe di Kabupaten Cirebon, Senin (1/7/2024). 

"Jadi, saya luruskan di sini, bukan berarti klien kami ini melarikan diri atau menghilang, tidak sama sekali."

"Karena dia ingin suasana yang aman, nyaman dari perilaku intimidasi, perbuatan buli, ancaman, dan lain-lain," ucap Pitra.

Dengan adanya situasi ini, Pitra berharap ada kepastian hukum yang memastikan Abdul Pasren dapat merasa aman dan tidak terganggu oleh pihak-pihak yang ingin menyerangnya.

Ratusan warga Kampung Saladara, Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, menggelar aksi doa bersama pada Selasa (25/6/2024) malam.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendukung kebebasan moril Pegi Setiawan, yang dituduh sebagai dalang dalam kasus pembunuhan Vina pada tahun 2016.

Warga meyakini bahwa Pegi Setiawan tidak terlibat dalam kasus tersebut.

Dalam aksi tersebut, selain doa bersama, warga juga melakukan long march dengan membawa spanduk bertuliskan dukungan bagi Pegi Setiawan dan terpidana lainnya yang saat ini tengah menjalani masa tahanan.

Basari, Ketua RW 10 Kelurahan Karyamulya menyatakan, bahwa aksi ini merupakan bentuk spontanitas warga yang menganggap polisi telah melakukan salah tangkap.

"Semua akan terungkap bahwa kebenaran pasti ada. Keadilan datang dari Allah."

"Ini acara spontanitas karena ada sebagian warga yang datang kepada kami untuk menggelar doa bersama sebelum dilakukan Peninjauan Kembali (PK) dan praperadilan," ujar Basari kepada Tribun, Rabu (26/6/2024).

Basari juga menegaskan keyakinannya bahwa para terpidana, yang merupakan warganya, bukanlah pelaku sebenarnya.

"Kami sangat yakin warga kami bukan pelakunya."

"Mereka adalah orang-orang yang taat."

"Sudirman, salah satu terpidana, adalah anak yang penurut dan selalu sholat tepat waktu. Hal itu membuat saya tidak percaya dia terlibat," ucapnya.

Kartini, ibu kandung Pegi Setiawan, mengapresiasi aksi solidaritas yang dilakukan ratusan warga.

Halaman
123
Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved