Ibadah Haji 2024

Daftar Jemaah Haji Indramayu yang Wafat di Arab Saudi, Terbanyak di Jawa Barat

Sebagian jemaah secara bergelombang sudah pulang kembali ke tanah air.

|
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Ravianto
Tribunnews.com
Foto Ilustrasi Calon jemaah haji Indonesia tiba di Madinah. Rombongan haji Indonesia mulai kembali ke tanah air. Sebanyak 4 jemaah haji asal Indramayu meninggal dunia di Arab Saudi di musim ibadah haji 2024. 

Jemaah tiba pukul 18.10 Wita menggunakan 13 mobil bus dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.

Ketika tiba, mereka langsung masuk ke Aula Arafah Asrama Haji Sudiang Makassar.

Mayoritas jemaah haji perempuan tiba dengan menggunakan pakaian yang nyentrik dan glamor.

Mereka tampak mengenakan turban dengan warna terang lengkap dengan jubahnya.

Mereka juga mengenakan pakaian haji khas Bugis-Makassar atau mispa haji dengan riasan di wajah dan kacamata hitam.

Sementara untuk jemaah pria, terlihat cukup sederhana.

Mereka ada yang hanya mengenakan baju seragam batik ungu seperti pertama berangkat.

Akan tetapi ada juga yang mengenakan jubah serta surban di kepala, mirip pakaian khas timur tengah

Pakai mispa dan perhiasan

Salah satu jemaah haji, Nurhayai (62) terlihat mengenakan mispa.

Ia mengatakan pakaian yang dipakaianya itu memang telah disiapkan sebelum berangkat ke Tanah Suci.

"Sudah disiapkan sebelum berangkat, pakai dan rias (wajah) saat di pesawat," kata Nurhayati kepada Kompas.com saat ditemui di Aula Arafah Asrama Haji Sudiang Makassar, Minggu.

Ia mengaku sangat bahagia bisa menunaikan rukun Islam kelima.

Apalagi ia harus menunggu 12 tahun untuk berangkat haji.

"Perasaanya sangat bahagia, semoga amal ibadah kami semua diterima oleh Allah SWT," ujarnya, dikutip dari Kompas.com.

Selain Nurhayati, ada juga Darni (43) dan Nur Aini (38) yang memakai mispa berwarna pink.

Perhiasan emas tampak terpasang di leher keduanya.

Darni dan Nur Aini mengaku membeli kalung emasnya itu di Arab Saudi.

Darni mengaku membeli 20 gram emas.

"Emasnya beli di Arab, asal ada kenang-kenangan dari Tanah Suci. Beli 20 gram asal ada," katanya.

Darni mengaku telah menyiapkan pakaian itu sebelum berangkat haji.

Bahkan, ia menyebut pakaiannya itu dirancang khusus.

"Pakaiannya dibawa dari Makassar dirancang khusus, sudah diniatkan dipakai saat pulang ibadah haji. Pakaian begini sudah tradisi apalagi di pulau," ungkapnya.

Sementara Nur Aini membeli 25 gram emas di Arab Saudi dengan harga Rp 1.200.000 per gramnya.

"Saya total 25 gram," timpal Nur Aini. Nur Aini mengaku bersyukur bisa menjalankan ibadah haji tahun ini.

"Alhamdulillah saya tidak bisa berkata-kata saya bersyukur atas nikmat Allah," ujarnya.

Sudah diimbau pakai batik

Kabid Penyelenggaran Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Sulsel, Ikbal Ismail mengatakan, pihaknya sejak awal telah mengimbau kepada para jemaah agar menggunakan batik sama seperti saat berangkat berangkat ke Tanah Suci.

Namun, kata Ikbal, sebagian jemaah belum menggunakannya dan masih ada yang menggunakan pakaian mispa atau pakai haji khas Bugis - Makassar.

"Kita tidak bisa melarang karena budaya yah mereka mungkin ingin memperlihatkan kepada keluarganya bahwa mereka sudah melaksanakan haji dengan pakaian budaya jemaah haji Sulawesi Selatan," ucapnya.

Sehingga, lanjut Ikbal, masih banyak jemaah yang menggunakan pakaian tersebut saat tiba di Tanah Air.

"Jadi dimaklumi sajalah karena kita juga tidak bisa memaksakan tapi kami hanya mengimbau (pakai batik) supaya kelihatan seragam," tandasnya.

(Tribunjabar.id/Hilda Rubiah/Salma Dinda Regina)

 

 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved