Kecelakaan Maut di Ciater Subang

Kisah Pilu Suci Pelajar SMK Korban Kecelakaan Bus di Subang, Kini Saraf Otak Kena,Makan Lewat Selang

Kisah pilu dialami oleh pelajar SMK Lingga Kencana salah satu korban kecelakaan maut bus di Subang, Jawa Barat.

(DOK. Kakak Suci Rahmawati, Anisa Utami Ningsih dan IG @imambudihartono)
Salah satu korban kecelakaan maut bus pelajar SMK Lingga Kencana, Suci Rahmawati (19). 

TRIBUNAJABAR.ID - Kisah pilu dialami oleh pelajar SMK Lingga Kencana salah satu korban kecelakaan maut bus di Subang, Jawa Barat.

Kini, remaja 19 tahun itu masih terbaringlemas di Rumah Sakit (RS) Universitas Indonesia (UI), Depok.

Kondisinya cukup memprihatinkan setelah menjadi korban kecelakaan lalu lintas bus bernomor polisi AD 7524 OG itu di Jalan Raya Kampung Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/6/2024) malam.

Baca juga: Ditlantas Polda Jabar Limpahkan Berkas Kasus Kecelakaan Bus di Ciater Subang ke Kejaksaan

Diketahui, Suci sempat diperbolehkan pulang, namun kini ia harus kembali ke RS UI lantaran kondisinya yang mengalami penurunan drastis pada Jumat (21/6/2024).

Demam tinggi

Suci sempat diizinkan untuk pulang oleh dokter pada Kamis (20/6/2024) siang setelah satu bulan lebih menjalani perawatan intensif di RS UI.

Kakak Suci, Anisa Utami Ningsih (30) merawat Suci di rumah dengan berbekal pelatihan home care dari RS UI selama dua pekan.

Akan tetapi, Suci mulai mengalami demam pada Jumat sore.

“Nah, jam 20.00 WIB, itu dia mulai berontak. Kaki kiri, tangan kiri, itu berontak sehingga membuat selang di bagian hidungnya keluar dan bahkan itu demamnya sangat tinggi, detak jantungnya di atas normal, di atas 150,” ujar Anisa, Rabu (26/6/2024), dikutip dari Kompas.com.

Saraf otak kena hingga makan lewat hidung

Selama menjalani perawatan di RS UI, diketahui Suci menjalani serangkaian tindakan seperti operasi wajah, operasi trakeostomo, hingga pengecekan saraf otaknya.

Berdasarkan hasil pengecekan, saraf otak Suci telah kena.

Hal itu pun membuat perempuan kelahiran 14 Mei 2005 itu disebut sulit sadar seperti sediakala.

“Karena kan kemungkinan kalau sudah kena saraf otak, yang kita ketahui, itu kemungkinan kesadarannya belum bisa seperti semula,” ujar Anisa.

Luka-luka pada bagian wajah Suci telah mengering dan dia sudah lepas dari oksigen.

“Cuma masih ada luka-luka di bagian tangan karena patah, luka tangan kiri juga masih ada sedikit, dan juga makannya lewat selang di hidung.

Pipisnya dibantu dengan selang, terus juga pernapasannya menggunakan trakeostomi dan juga ada permasalahan di bagian otak sih, sarafnya sudah kena,” kata dia.

Petugas derek memarkirkan bangkai bus Putera Fajar nopol AD 7524 OG di Terminal Subang pasca kecelakaan maut yang membawa rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok, di Jalan Raya Ciater, Kampung/Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024) malam.
Petugas derek memarkirkan bangkai bus Putera Fajar nopol AD 7524 OG di Terminal Subang pasca kecelakaan maut yang membawa rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok, di Jalan Raya Ciater, Kampung/Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024) malam. (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Kado yang tertunda

Suci berulang tahun beberapa hari setelah kecelakaan.

Ia pun sempat meminta agr diberikan kado oleh keluarga.

“Dia ingin sekali dapat kado dan potong kue sama keluarga,” ucap Anisa.

Kendati demikian, keluarga belum sempat memberikan kado dan potong kue mengingat kondisi Suci langsung drop sesaat diperbolehkan pulang.

“Kalau (sudah) di rumah (lagi), akan potong kue di depan Suci. Untuk saat ini saya menginginkan Suci bisa sembuh total meskipun harapan itu tipis, mengharapkan keluarga diberikan keikhlasan untuk merawat Suci,” kata dia.

Bantuan mengalir

Lebih lanjut, Anisa mengucapkan terima kasih atas keterlibatan banyak pihak dalam membantu pengobatan Suci.

“Untuk tindakan sih kami dibantu sama Jasa Raharja dan juga BPJS. Alhamdulillah, pokoknya luar biasa banget. Sangat-sangat dibantu banget dari Jasa Raharja dan juga BPJS,” kata Anisa.

Anisa juga mengaku bahwa Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS) dan SMK Lingga Kencana turut andil memenuhi segala kebutuhan Suci selama menjalani perawatan di RS UI.

“Dari pihak sekolah membantu, kasih uang belikan pampers, belikan underpad, tisu basah dan kering, bahkan saya diberikan ongkos untuk bolak-balik. Alhamdulillah, sampai sekarang SMK Lingga Kencana masih membantu,” kata Anisa.

“Bahkan, alat-alat yang sudah di rumah, kayak tabung oksigen, tempat tidur, ranjang, kasur, alat-alat jantung sama tensi, kain kasa, alkohol, madu, obat-obatan semuanya itu dibantu sama kepala sekolah,” lanjut dia.

Anisa juga mengucapakan terima kasih kepada dokter dan suster yang telah berupaya memberikan pelayanan terbaik untuk Suci.

Diketahui, pada Selasa (25/6/2024), Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono membesuk suci. Ia berdoa lalu memberikan santunan kepada keluarga.

"Ya Allah, saya hanya bisa mendoakan ananda Suci Rahmawati Korban Lakalantas Bus saat study tour di subang supaya diberi ketabahan dalam penanganan pengobatannya di RS UI. Salam sayang selalu dari kami yang setia mendoakan kamu," tulis Imam Budi Hartono di Instagram pribadinya.

(Tribunjabar.id/Salma Dinda) (Kompas.com/Baharudi Al Farisi)

Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.

Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved