Kasus Pembunuhan Vina Cirebon
Detik-detik Suroto Temukan Vina Cirebon, Kaki dan Tangannya Patah, Ngaku Heran dengan Kondisinya
Suroto mengatakan terakhir berpatroli melewati TKP flyover pada pukul 21.00 WIB. Ia pun kembali ke polsek.
Penulis: Ahya Nurdin | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON – Suroto, saksi yang menolong Vina dan Eky saat berada di flyover menyampaikan keterangan yang berbeda dari BAP dan putusan sidang saat 2016 silam.
Pria asal Solo itu sudah tinggal di Cirebon sejak 25 tahun silam.
Saat 2016 ia menjadi Kasi Pemerintahan Desa Kecomberan.
Salah satu tugasnya adalah membantu kepolisian menjaga wilayahnya yang sedang rawan kejahatan seperti penjambretan.
“Setiap hari saya di Polsek Talun jam 8 malam karena setiap jam keliling, patrol sampai jam 12an,” ucap Suroto saat berbincang dengan Kang Dedi Mulyadi (KDM).
Di hari kejadian, Suroto mengatakan terakhir berpatroli melewati TKP flyover pada pukul 21.00 WIB. Ia pun kembali ke polsek.

Sekitar pukul 22.00 WIB ia mendapat laporan dari warga ada kecelakaan di flyover.
“Ada laporan katanya ada kecelakaan di flyover, saya naik motor ke sana sendiri, anggota (polisi) nyusul,” katanya.
KDM pun membuka file putusan pengadilan yang menerangkan bahwa saat itu Suroto dalam BAP-nya justru berangkat ke TKP bersama dua anggota polisi bernama Supriadi dan Suja menggunakan mobil."
Baca juga: Ajukan PK Kasus Vina Cirebon, Hari Ini Kuasa Hukum Saka Tatal Ambil Hasil Visum ke RS
"Sesampainya di TKP saksi melihat kedua korban sudah tergeletak dekat pemisah jalan.
“Mobil patrol itu belakangan, yang jelas saya ketemu pak polisi itu di situ (TKP),” kata Suroto.
Setibanya di TKP ia langsung menolong Eky yang masih mengenakan helm dan penuh darah.
Saat itu Suroto menduga korban telah meninggal dunia karena tidak merespon apapun.
Tak lama ia mendengar suara minta tolong korban Vina yang berjarak sekitar 5 meter dari Eky.
Lagi-lagi keterangan Suroto berbeda dengan BAP yang menyebut Vina merintih dan bukan minta tolong.
“Minta tolong,tolong, yang benar itu minta tolong, Pak,” ucap Suroto menjelaskan.
Menurutnya saat ditolong kedua korban mengalami luka lebam di wajah, berdarah darah di kepala, tangan dan kaki patah.
“Saya tidak menyangka apa-apa, intinya waktu itu saya menyangka kecelakaan kok sampai separah ini. Saya tahunya dulu kecelakaan,” ujarnya.
Usai kejadian kedua korban pun dibawa ke rumah sakit menggunakan mobil polisi.
Sementara Suroto pulang ke polsek membawa motor dan menyusul ke rumah sakit.
Suroto mengatakan, foto beredar mengenai kondisi Vina saat kejadian berbeda dengan apa yang ia lihat.
Ia memastikan saat itu kondisi Vina mengalami luka lebam penuh darah saat pertama kali ditolong.
“Mudah-mudahan permasalahan cepat selesai, biar tidak jadi boomerang di tengah masyarakat."
"Yang benar katakan benar, yang salah katakan salah. Cepat selesai tidak berlarut-larut, tidak membuat kegaduhan di tengah Masyarakat,” harap Suroto.
Sementara itu KDM menilai semua kemungkinan bisa terjadi dalam kasus tersebut.
Ia tak ikut campur atas ragam keterangan dari orang-orang yang ia temui terkait tewasnya Vina dan Eky pada 27 Agustus 2016 silam itu.(*)
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Subang, Ahya Nurdin
Duka Tak Berujung Terpidana Kasus Vina Cirebon, Kehilangan Dua Orang Tua dalam Sebulan |
![]() |
---|
Toni RM Bongkar Fakta Baru Kasus Vina, Ada 2 HP di Jok Motor Eky tapi Tak Dijadikan Bukti |
![]() |
---|
Nasib Pilu Hadi Terpidana Kasus Vina Cirebon Usai PK Ditolak MA, Dapat Musibah, Dibantu Dedi Mulyadi |
![]() |
---|
MA Tolak PK 7 Terpidana Kasus Vina Cirebon, Toni RM Minta Investigasi Ulang Keterangan Rudiana |
![]() |
---|
Andi, Dani dan Pegi Perong Muncul dari Keterangan Iptu Rudiana, Toni RM Soroti Peran Ayah Eki |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.