Berita Viral

Kisah Awal Mula Devi Alumni ITB Anak Desa Jadi Konsultan, Sempat Diremehkan, Ada Sosok Penting Ini

Sosok Devi Ulumit seorang alumni ITB yang yang merupakan anak desa kini sukses jadi konsultan tengah jadi sorotan, sempat diremehkan

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Instagram @santosoim
Kisah Awal Mula Devi Alumni ITB Anak Desa Jadi Konsultan, Sempat Diremehkan, Ada Sosok Penting Ini 

Hingga di tahun ke-2, Devi diajak dosen untuk mengerjakan projek.

Simak video selengkapnya

Baca juga: Viral, Kisah Wanita Lulusan S2 Pilih Pulang Kampung Jualan Sapi dan Kambing, Tuai Pujian Warganet

Cerita Mentor Devi

Di sisi lain, mentor Devi yaitu Imam Santoso juga mengungkap cerita alasannya membantu.

Imam menceritakan dirinya selalu percaya bahwa pendidikan bisa mengubah kehidupan seseorang.

Karena prinsip itu ia melihat ada potensi dari Devi yang bisa mengubah kehidupannya termasuk keluarganya.

“Karena mbak Devi ini jadi keluarga yang under privilege maka ini adalah suatu kewajiban bagi saya, sebagai senior bahwa di ITB bisa mengubah hidup,” ujar Imam Santoso.

Imam mengatakan saat itu dirinya pun memang belum bisa membuktikan karena kala itu dirinya pun masih sebagai mahasiswa.

Namun, ia melihat potensi dari diri Devi yang dinilainya seorang perempuan yang berani dan mempunyai kemauan.

Karena hal itu, Imam merasa sosok Devi harus ditolong dan dia arahkan, paling tidak memberinya semangat dan harapan.

“Jadi waktu itu saya bilang ke Devi, ‘Dev kamu masuk aja dulu ke ITB, di sana banyak beasiswa, ada kekuatan ikatan alumni, pokoknya kamu jangan mikir dulu’, waktu itu Devi langsung semangat,” ungkap Imam.

Imam menceritakan Devi sempat gagal lolos, namun tak pantang menyerah.

Hingga akhirnya di tahun kedua, Devi berhasil lolos ke ITB.

Imam Santoso pun mengungkap ada sesuatu potensi dari Devi yang menurutnya bisa mandiri.

Selain akademik, kemandirian, mental, dan adaptasi menurutnya Devi bisa diandalkan.

Dengan perjuangan dan kegigihan itulah, kini Devi sukses menjelma menjadi seorang guru, konsultan dan projek manajer.

Jadi Guru di Pedalaman

Imam Santoso mengaku bertemu dengan Devi pada 2005 di kampung.

Devi adalah seorang anak pedagang kerajinan yang ingin masuk ITB.

Devi sempat khawatir bahkan menangis dan mengatakan kalau gagal masuk ITB.

"Juni 2006, malam-malam ia menelfonku menangis terisak-isak bilang kalo gagal masuk ITB," lanjut Imam.

Devi diremehkan bisa masuk ITB lantaran anak dari desa.

"Diremehkan, 'anak desa gak mungkin masuk ITB' tapi di 2007 ia tembus FTSI," sambungnya.

Saat tahun pertama di Bandung, Devi ketika pergi kemana saja dengan jalan kaki.

Baru tahun kedua ia mulai naik angkutan umum (angkot).

Demi mendapatkan tambahan, Devi pun jualan donat di kampus sampai dijuluki Devi Donat.

"Sering gak makan pas awal kuliah, merasa bersalah kalau sehari uang habis lebih dari 10rb. Ia dapat beasiswa gratis dari ITB," sambungnya lagi.

Ketika lulus ITB, Devi mengatakan ingin dibuang ke pedalaman.

"Lulus ITB bilang 'mas aku ingin dibuang ke pedalaman, ingin mengajar baca tulis dan ngaji. Aku ingin merasakan kehidupan yang tidak biasa," tulis Imam Santoso mengingat perkataan Devi.

Kemudian, Devi pun setahun menjadi guru SD di pedalaman Palembang.

Devi tidak menjadi guru sembarangan, ia sukses membawa murid-muridnya olimpiade sains sampai Jakarta.

Dalam unggahan itu ada foto yang menunjukkan Devi membawa murid-muridnya naik perahu hingga mobil saat akan ke Jakarta.

Di balik kisahnya, Devi ternyata pernah tinggal di atas got di Bali.

"Pas SD, ia sempat tinggal di atas got di Bali bersama ayah ibunya. Rumah di ujung di atas got itu dulu rumah Devi," kata Imam.

Kemudian pada 2019 kehidupan Devi berubah, ia membeli dua rumah kembar di Bandung.

Devi pun memboyong ayah dan ibunya ke Bandung.

Ia sukses menangani sejumlah proyek besar Indonesia.

"Jadi project manajer. Nanganin proyek-proyek besar Indonesia. Lulus S2 dengan beasiswa LPDP," terangnya.

Kini, Devi pun sukses pula menjadi seorang konsultan.

"Sekarang sukses berkarir jadi konsultan," pungkas Imam.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved