Pipa PDAM Tirtawening Pecah

Puluhan KK Terdampak Pecahnya Pipa PDAM Tirtawening di Batununggal Bandung, Kirmir Juga Ambrol

Sejumlah rumah di RT/01 RW/05, Kelurahan Maleer, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, terdampak akibat pipa PDAM milik Perumda Tirtawening, pecah.

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Giri
Tribun Jabar/Nazmi Abdurrahman
Warga di RT/01 RW/05, Kelurahan Maleer, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, yang terdampak pecahnya pipa PDAM Tirtawening membersihkan rumah, Rabu (5/6/2024).  

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sejumlah rumah di RT/01 RW/05, Kelurahan Maleer, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, terdampak akibat pipa PDAM milik Perumda Tirtawening, pecah, Rabu (5/6/2024). 

Kepala Bidang Pengulangan Bencana, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, Dian Rudianto, mengatakan, berdasarkan hasil pendataan sementara, ada 77 kepala keluarga (KK) yang terdampak akibat peristiwa tersebut yang terjadi Rabu sore.

"Yang rusak berat ada dua rumah, (dihuni) 10 KK. Sementara yang terdampak akibat air meluap ada 77 KK. Kalau jumlah rumah belum terdata," ujar Dian, Rabu.

Baca juga: 90 Ribu Rumah di Kota Bandung Akan Terdampak Jebolnya Pipa PDAM di Jalan Cibangkong Lor

Kata dia, kirmir di anak Sungai Cikapundung juga ambrol sepanjang 50 meter dengan kedalaman lima meter.

Rumah rusak akibat jebolnya pipa PDAM di Jalan Cibangkong Lor, RT 01 RW 05, Kelurahan Maleer, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Rabu (5/6/2024).
Rumah rusak akibat jebolnya pipa PDAM di Jalan Cibangkong Lor, RT 01 RW 05, Kelurahan Maleer, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Rabu (5/6/2024). (Tribun Jabar/Nazmi Abdurrahman)

"Iya, itu akibat air meluap (dari pipa bocor) ke gang, karena intensitasnya tinggi besar," ucapnya. 

Dalam peristiwa ini, kata dia, tidak ada korban jiwa. Dian pun memastikan tidak ada warga yang mengungsi. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Pipa PDAM Tirtawening Pecah, 20 Ribu Pelanggan Bakal Terdampak 4 Hari ke Depan

Dian pun mengimbau kepada warga yang rumahnya berada di dekat kirmir anak Sungai Cikapundung untuk memindahkan barang-barang berharga ke tempat yang lebih aman. 

"Untuk mengurangi beban tanah di dekat kirmir itu," ucapnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved