Pilkada Kota Bandung
Daftar Wanita Hebat yang Masuk Radar Pilwalkot Bandung, Atalia Memimpin, Unggul di Sejumlah Survei
Sejumlah nama itu pun dinilai memiliki elektabilitas kuat dan bersaing bahkan mengungguli sejumlah nama pria yang digadang-gadang ikut Pilwalkot Bandu
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Seli Andina Miranti
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sejumlah perempuan masuk dalam radar Pilwalkot Bandung.
Nama-nama perempuan yang masuk dalam radar Pilkada Kota Bandung tersebut di antaranya Siti Muntamah, Atalia Praratya, Nurul Arifin, hingga Yena Iskandar Ma'soem.
Sejumlah nama itu pun dinilai memiliki elektabilitas kuat dan bersaing bahkan mengungguli sejumlah nama pria yang digadang-gadang ikut Pilwalkot Bandung.
Director Centre for Political Analysis Strategic Indonesia, Nana Rukmana mengatakan, tidak ada masalah dengan kepemimpinan perempuan di Pemerintahan.
Dari empat nama yang saat ini disebut-sebut bakal maju di Pilwalkot Bandung 2024, kata dia, semuanya memiliki kualitas yang mumpuni.
Baca juga: Diusung NasDem Maju di Pilwalkot Bandung, M Farhan: Kami Buka Komunikasi dengan Semua Partai
"Kita lihat bagaimana Ummi Oded sering terjun ke masyarakat, lalu Atalia yang kuat dengan Jabar Bergeraknya, Nurul Arifin dengan anak mudanya.
"Lalu sekarang ada lagi calon perempuan lainnya yaitu Yena Iskandar Ma'soem yang merupakan penggiat dunia kesehatan sekaligus entepreneur yang sukses," ujar Nana, Senin (3/6/2024).
Koordinator Lingkar Studi Ilmu Politik (LSIP) Amir Sudrajat menambahkan, dari empat nama itu yang menarik adalah munculnya Yena Iskandar Ma'soem.
Yena merupakan kader PDI Perjuangan yang disebut-sebut akan maju di Pilwalkot Bandung.
"Selain dikenal sebagai politisi, dia juga dikenal sebagai aktifis pendidikan dan pengusaha perempuan yang sukses. Pengalamannya yang lengkap dan panjang diberbagai bidang itu bisa mejadi modal besar dalam kontestasi Pilkada Kota Bandung," ujar Amir.
Menurut Amir, Yena juga bisa menjadi representasi di dunia pendidikan dan kesehatan. Terlebih generasi ketiga Al'Masoem ini memiliki banyak sekolah dan lembaga pendidikan yang terbilang sukses.
Baca juga: Survei Polsight, Ini 8 Nama dengan Elektabilitas Tinggi di Pilwalkot Bandung Tanpa Atalia Praratya
"Pengalamannya dalam dunia kesehatan bisa dijadikan bekal untuk membuat Kota Bandung lebih baik lagi dalam melayani kesehatan sebagai kebutuhan dasar publik. Seperti diketahui meski memiliki puluhan rumah sakit yang menerima BPJS, warga Kota Bandung masih kesulitan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan," katanya.
Yena pun, kata Amir, memiliki kapasitas untuk membantu generasi muda dalam sektor ekonomi kreatif. Ini karena Yena memiliki pengalaman sebagai pengusaha yang harus melek terhadap perkembangan zaman.
"Hanya saja kita masih menunggu sejauh apa langkah-langkah Yena yang saya baru dengar akan maju di Piwalkot Bandung. Mudah-mudahan dengan hadirnya Yena, Piwalkot Bandung semakin berkualitas," katanya.
Survei Pilwalkot Bandung
Atalia Praratya masih berada di posisi teratas di sejumlah hasil survei, termasuk yang baru dikeluarkan Indonesia Political Opinion (IPO), Rabu (29/5/2024).
Nama, Erwin (Ketua DPC PKB kota Bandung) dan Dandan Riza Wardana pun menguntit di belakangnya.
Hasil survei yang dilakukan dari 20-27 Mei 2024 ini menghadirkan 17 nama kandidat untuk Pilkada Kota Bandung 2024.
Baca juga: Arti di Balik Nama Mila dan Mali, 2 Macan Putih Maskot Pilwalkot Cirebon 2024
Atalia memperoleh tingkat elektabilitas 23,54 persen, Erwin (11,17 persen), Dandan Riza Wardana (9,83 persen), Arfi Rafnialdi (9,59 persen), Muhammad Farhan (8,50 persen), Siti Muntamah (4,98 persen), Andri Gunawan (3,52 persen), Sodik Mudjahid (3,28 persen), Nurul Arifin (2,67 persen), Edwin Sendjaya (2,31 persen), Haru Suandharu (2,31 persen), Deddy Wahjudi (1,58 persen), kemudian elektabilitas lima nama lainnya di bawah satu persen. Sebanyak 14,56 persen responden belum menentukan pilihan.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurniasyah menyebut Atalia Praratya memiliki modal sosial yang cukup mumpuni untuk berkontestasi di pilkada Kota Bandung 2024.
Hal ini karena ditopang oleh kiprahnya selama 10 tahun sebagai istri Ridwan Kamil saat menjabat wali kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat.
Sedangkan untuk tingkat popularitas, hasil survei tersebut mencatat seperti berikut ini:
1. Atalia Praratya: 59,4 persen
2. Nurul Arifin: 39,5 persen
3. Erwin: 19,1 persen
4. M Farhan: 18,8 persen
5. Dandan Riza Wardana: 18,1 persen
6. Arfi Rafnialdi: 17,5 persen
7. Edwin Khadafi: 16,1 persen
8. Andri Gunawan: 15,4 persen
9. Edwin Senjaya: 14,5 persen
10. Sodik Mujahid: 13,4 persen
11. Deddy Wahjudi: 6,6 persen
12. Haru Suandharu: 4,6 persen
13. Siti Muntamah: 3,5 persen
14. Ayi Vivananda: 3,1 persen
15. Buki Wibawa: 1,8 persen
16. Acep Lulu Iddin: 1,1 persen
17. Rio Wilantara: 0,4 persen
18. Rendiana Awangga: 0,3 persen
Disinggung terkait kemungkinan di pilwalkot baik Bandung dan Cimahi, antara PDIP dan PKS berkoalisi, Ketua DPD PKS Jabar, Haru Suandharu pun menegaskan segala kemungkinan masih cair dan mungkin terjadi.
"(Peta koalisi) masih cair. Terus (soal) komunikasi, saya kira sepakat dengan kang Ono, bahwa belum ada koalisi permanen di kota Bandung dan Cimahi, walau penjajakan sudah ada."
"Dan, PKS enggak ada yang enggak bisa koalisi, termasui dengan PDIP memungkinkan bisa terjalin di Kota Bandung atau kota Cimahi termasuk di wilayah lain di Jabar," katanya.
Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.
IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI
Langkah Farhan Wujudkan Program di Kota Bandung, Minta Rekonsiliasi dan Targetkan Tanpa Oposisi |
![]() |
---|
Farhan-Erwin Siap Atasi Masalah Transportasi dan Sampah di Kota Bandung Dalam 100 Hari Pertama Kerja |
![]() |
---|
Farhan-Erwin Sudah Susun Langkah Setelah Dinyatakan Unggul pada Pilkada Kota Bandung |
![]() |
---|
Rekapitulasi Perolehan Suara Pilkada Kota Bandung Dimulai, Pemenang Diumumkan 6 Desember |
![]() |
---|
Angka Partisipasi Pemilih pada Pilkada Kota Bandung Turun Lebih 11 Persen, KPU Ungkap Penyebabnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.