Pilkada Kota Bandung

Angka Partisipasi Pemilih pada Pilkada Kota Bandung Turun Lebih 11 Persen, KPU Ungkap Penyebabnya

Angka partisipasi pemilih di Kota Bandung saat Pilkada Serentak 2024 menurun signifikan jika dibandingkan dengan Pilkada 2018.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Giri
Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Ketua KPU Kota Bandung, Khoirul Anam Gumilar Winata. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Angka partisipasi pemilih di Kota Bandung saat Pilkada Serentak 2024 menurun signifikan jika dibandingkan dengan Pilkada 2018. Berbagai faktor menjadi pemicunya.

Pada Pilkada 2018, angka partisipasi pemilih itu mencapai 76,12 persen. Sedangkan pada Pilkada 2024, tercatat hanya 64,78 persen dari total jumlah daftar pemilih tetap (DPT) 1.887.881 orang. DPT terdiri atas 932.468 laki-laki dan 955.413 perempuan.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung, Khoirul Anam Gumilar Winata, mengatakan, faktanya memang angka partisipasi pemilih di Pilkada 2024 menurun. Selisinya lebih dari 11 persen dibandingkan pada Pilkada 2018.

Baca juga: Menurun Signifikan, Angka Partisipasi pada Pilkada Purwakarta 2024 Tetap Masuk 5 Besar di Jabar

"Angkanya 64 persen, sebetulnya banyak variabel dan faktor. Tapi kalau dari kami, KPU Kota Bandung sudah berupaya semaksimal mungkin buat 150 kegiatan di setiap kelurahan pada 30 kecamatan," ujar Anam, Rabu (4/12/2024).

Selain itu, Anam mengatakan, pihaknya juga sudah mengadakan kegiatan dan sosialisasi bersama 83 organisasi di Kota Bandung. Bahkan jika ditotalkan, ada 250 kegiatan yang digelar untuk meningkatkan partisipasi pemilih.

Namun, upaya itu belum membuahkan hasil karena ada beberapa faktor yang menyebabkan angka partisipasi pemilih menurun. Di antaranya tempat pemungutan suara (TPS) cukup jauh dari tempat tinggal pemilih.

"Jadi, apakah disamakan seperti Pemilu 2024, misalnya maksimal 300 (pemilih dalam satu TPS), jadi jumlah sebaran TPS-nya lebih banyak. Sehingga tidak ada lagi yang memang secara jarak, jauh dan sebagainya. Itu bisa menjadi salah satu faktor," katanya.

Baca juga: Partisipasi Warga Cimahi pada Pilkada 2024 Jauh dari Target, Hanya 302.573 Orang yang Gunakan Hak

Terkait kondisi tersebut, kata dia, tentunya perlu ada kebijakan-kebijakan baru dari KPU RI untuk memformat pelaksanaan Pilkada selanjutnya. Apalagi tren menurunnya angka partisipasi pemilih pada Pilkada kali ini memang terjadi secara nasional.

"Memang ini banyak faktor dan variabel. Kami pasti akan melakukan evaluasi banyak hal karena ini kan trennya secara nasional," ucap Khoirul.

Menurutnya, faktor-faktor tersebut tentunya harus dikaji secara komprehensif meskipun pada prinsipnya, KPU Kota Bandung, Pemerintah Kota Bandung, dan stakeholder terkait sudah melakukan sosialisasi. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved