Hari Pertama Pelaksanaan PPDB SMA/SMK Diwarnai Website Resmi yang Error, Orang Tua Siswa Mengeluh
Salah sati orangtua siswa, Nirmala (38), mengatakan bahwa sejak pagi ia mengalami kendala untuk mengakses situs resmi.
Penulis: Nappisah | Editor: Kemal Setia Permana
Laporan Wartawan TribunJabar, Nappisah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Hari pertama pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK tidak berjalan mulus.
Website resmi yang disediakan untuk PPDB ternyata tidak bisa diakses.
Kendala tersebut dikeluhkan sejumlah orangtua siswa yang akan mendaftarkan anaknya ke SMA/SMK di Kota Bandung.
Salah sati orangtua siswa, Nirmala (38), mengatakan bahwa sejak pagi ia mengalami kendala untuk mengakses situs resmi.
“Saya kira hanya saya yang mengalami error, ternyata diinformasikan oleh wali murid yang lain sama-sama eror,” ujar Nirmala di Jalan Merdeka Kota Bandung, Senin (3/6/2024).
Hal ini sangat disayangkan mengingat pada penerimaan gelombang pertama tersebut, para orangtua ingin memanfaatkanpendaftaran anaknya agar bisa merasa tenang.
Hal serupa diungkapkan, Wandi (48), yang datang langsung ke sekolah yang menjadi tujuan anaknya melanjutkan pendidikan, yakni SMAN 3 Bandung.
Wandi pun mengalami hal yang sama saat mengakses laman resmi PPDB.
“Katanya error, jadi saya datang ke sekolah minta tolong dibantu daftar tapi semua serentak, ada masalah jaringan,” kata Wandi.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 3 Bandung, Encep Ridwan, mengatakan web PPDB saat ini sedang mengalami pemeliharaan update.
“Untuk keperluan pembuatan akun dan pendaftaran belum dapat dilakukan sampai hari ini, kabar itu dapat dari panitia PPDB pusat,” ujarnya.
Encep menyebut, SMAN 3 Bandung menerima siswa peserta didik baru berjumlah 360 orang.
“360 siswa semuanya, dikurangi ada KETM ekstrim 3 orang. 2 Orang sudah konfirmasi, 1 lagi belum,” ujarnya.
PPDB Tahap 1 di tingkat SMA mencakupi jalur zonasi dengan kuota 50 persen. Hal ini bisa dibuktikan dengan dokumen kartu keluarga minimal 1 tahun.
Pilihan sekolah bisa mencapai 3 sekolah (2 negeri dan 1 swasta) dalam zona. Dasar seleksi adalah jarak terdekat dan umur lebih tua.
Pada tahap 1 di tingkat SMA juga mencakup Afirmasi KETM dengan kuota 15 persen.Hal ini ditunjukkan dengan dokumen kartu keluarga minimal 1 tahun, KIP terdaftar di Dapodik, Kartu Kemiskinan terdaftar pada DTKS.
Pilihan sekolah bisa mencapai 3 sekolah (2 negeri dan 1 swasta) dalam zona. Dasar seleksi adalah jarak terdekat dan umur lebih tua.
PPDB Tahap 1 tingkat SMK di antaranya jalur Afirmasi KETM dengan kuota 15 persen. Sekolah pilihannya adalah 1 SMK Negeri, 1 Swasta (jika bersedia disalurkan) atau 1 SMK dengan 2 program keahlian. Dasar seleksi adalah jarak terdekat dan umur lebih tua.
Kemudian PPDB SMK Tahap 1 pun menyediakan jalur Prioritas Terdekat dengan kuota 10 persen.
Sekolah pilihannya adalah 1 SMK Negeri, 1 Swasta (jika bersedia disalurkan) atau 1 SMK dengan 2 program keahlian. Dasar seleksi adalah jarak terdekat dan umur lebih tua. (*)
SMAN 3 Bandung Sudah Sejak Dulu Terapkan Belajar di Luar Kelas, Siswa Lesehan Kalau di Aula |
![]() |
---|
Solusi Saldo GoPay Tidak Bertambah tapi di Rekening Terpotong, GoPay Buka Suara: Aman, Tidak Hilang |
![]() |
---|
Unjuk Rasa Orang Tua Siswa di Cirebon Dapat Perhatian Dedi Mulyadi, KDM Singgung Kewenangan |
![]() |
---|
Orangtua Siswa SD dan SMP di Cirebon Demo di Kantor Disdik, Tuntut Hentikan Pungli di Sekolah |
![]() |
---|
20 SMA Paling Berprestasi di Kota Bandung Versi SMIT Puspresnas, Nomor 1 SMAS Pribadi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.