Ruas Jalan KBB-Cianjur yang Diterjang Longsor Belum Normal, Kendaraan Harus Bergiliran Saat Melintas

Kendaraan yang harus bergiliran melintas di ruas jalan yang longsor tersebut, kata dia, yakni kendaraan yang tonase besar

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ravianto
hilman kamaludin/tribun jabar
Ruas jalan penghubung Kabupaten Bandung Barat-Cianjur di Kampung Tugu, RT 01/05, Desa Cilangari, Kecamatan Gununghalu yang diterjang longsor, 16 Mei 2024. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Ruas jalan penghubung Kabupaten Bandung Barat-Cianjur di Kampung Tugu, RT 01/05, Desa Cilangari, Kecamatan Gununghalu yang rusak diterjang longsor selama dua pekan ini belum normal.

Seperti diketahui, ruas jalan yang terdampak longsor pada 14 Mei 2024 tersebut kondisinya patah hingga sebagian badan jalan masuk ke dalam jurang, sehingga akibat kejadian itu akses warga masih terhambat.

"Sebetulnya material longsor sudah dievakuasi dan jalan terbuka, tapi pengendara harus sabar bergiliran saat melintas," ujar Plt Kepala Pelaksana BPBD KBB, Meidi saat dihubungi, Kamis (30/5/2024).

Kendaraan yang harus bergiliran melintas di ruas jalan yang longsor tersebut, kata dia, yakni kendaraan yang tonase besar seperti truk dan mobil karena getarannya bisa menyebabkan longsor susulan.

"Jadi kendaraan yang melintas ke sana seperti buka tutup saja, jadi ada warga dan aparat kewilayahan yang bersiaga untuk mengatur kendaraan," katanya.

Sementara untuk perbaikan ruas jalan tersebut, kata dia, hingga saat ini masih dalam tahap kajian oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) KBB, sehingga proses perbaikan jalan itu belum dilaksanakan.

Sedangkan penanganan darurat, pihaknya memastikan sudah dilaksanakan terutama evakuasi material longsor yang cukup tebal dengan menggunakan alat berat dan dibantu warga setempat.

"Kalau perbaikan jalan prosesnya masih lama, karena belum ditentukan apakah mau langsung sama PUTR KBB atau sama provinsi karena domainnya ada di mereka," ucap Meidi.

Kepala Dinas PUTR KBB, Mochamad Ridwan mengatakan, sebelum memperbaiki ruas jalan yang patah sepanjang 50 meter itu, pihaknya akan melakukan kajian untuk memastikan kekuatan tanah agar tidak kembali longsor ketika turun hujan deras.

"Badan jalan yang patah maupun terancam amblas akan dibangunkan kembali," ujarnya.

Ia mengatakan, sebelum pembangunan konstruksi harus diketahui dahulu kedalaman lapisan tanah kerasnya, sehingga terkait hal tersebut harus dilakukan kajian.

"Kami bersama tim konsultan sudah datang ke lokasi kejadian dengan membawa alat sordir dan theodolit untuk mengetes titik tanah keras," kata Ridwan.(*)

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved