Berita Viral

Sosok Indra Gunawan, Guru SMK di Bantul yang Viral Jadi Model Busana Muridnya, Punya Harapan Besar

Inilah sosok Indra Gunawan, guru SMK di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang belakangan viral karena menjadi model busana karya muridnya.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
TikTok @alalindra
Seorang guru SMK di Yogyakarta menuai sorotan karena foto-fotonya menjadi model busana karya murid-muridnya. 

"Dan itu jadi gambaran yang nyata bahwa hasil karya kakak tingkat mereka juga bagus dan layak untuk digunakan," tambahnya.

Kendati begitu, pakaian karya para peserta didiknya tidak selalu dipakai setiap hari.

Pasalnya, pihak sekolah dan pemerintah setempat telah membuat peraturan seragam sekolah bagi para tenaga pengajar atau guru.

Oleh karenanya, Indra hanya mengenakan pakaian karya anak didiknya setiap Kamis dan Jumat saat aturan mengharuskan guru mengenakan busana batik.

Baca juga: Pernikahannya Viral, Ini Curhatan Mahasiswi yang Dinikahi Bos Toko Emas di Kuningan: Saya Bangga

Pengalaman sebagai Guru Tata Busana

Indra menilai pembelajaran yang hanya berlandaskan teori tidak begitu efektif.

Pembelajaran yang hanya berpacu pada teori hanya bisa membuat siswanya berandai-randai tentang perancangan busana tanpa ada praktik secara langsung.

Selain itu, kata Indra, pengerjaan karya busana para murid pun akan menjadi kurang maksimal.

Oleh karena itu, Indra Gunawan pun berinisiatif menjadi model busana karya muridnya pada jam pelajaran.

"Nah, kalau itu kami jelaskan dan kami beri contoh sambil mengenakan pakaian yang mereka bikin," ujar Indra Gunawan.

"Itu akan cepat terserap dan cepat masuk ke dalam ide pikiran mereka," tambahnya.

Tugasnya sebagai guru pun tidak terlepas dari berbagai kesulitan. Terlebih, pada kelas yang lebih junior.

Indra memahami, siswanya bisa jadi tidak sepenuhnya memilih jurusan tata busana atas keinginan atau kegemaran pribadi.

"Kesulitan itu hanya terjadi saat kelas-kelas awal. Karena, mereka adalah anak lulusan SMP sederajat dan bukan 100 persen menyukai masuk program tata busana," beber Indra.

"Bisa jadi, karena paksaan orang tua, paksaan jurusan lain yang mereka tidak bisa ambil, dan sebagainya," lanjutnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved