Dugaan Malapraktik di Cianjur

Polisi Periksa 7 Orang Terkait Dugaan Malpraktik di Cianjur, Kepala Puskesmas: Sudah Sesuai SOP

Polisi akan segera melakukan ekshumasi untuk memastikan penyebab kematian korban.

Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar/ Fauzi Noviandi
Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto Jumat, (19/5/2024). 

Laporan Kontributor Tribunjabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi.

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Satreskrim Polres Cianjur memeriksa dan memintai keterangan tujuh orang saksi terkait dugaan malprektik di Puskemas Sindangbarang.

Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto mengungkapkan, dirinya sudah menerima laporan terkait dugaan tindak malprektik di Puskesmas Sindangbarang.

"Hingga sejauh ini dalam penyelidikan kita sudah memanggil tujuh orang saksi dari pihak Puskesmas dan dari keluar pelapor," ucapnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (21/5/2024).

Baca juga: BREAKING NEWS, Bocah di Cianjur Tewas Diduga Jadi Korban Malapraktik, Kejang setelah Diberi Obat

Selain itu, lanjut dia, dalam proses pemeriksaan jajaranya segera melakukan ekshumasi untuk memastikan penyebab kematian korban.

"Karena anak dari pelapor sudah dimakamkan kita akan lakukan ekshumasi," ucapnya.

Di sisi lain, Kepala Puskesmas Sindangbarang, Nanang Priatna, membantah adanya dugaan malplraktik di Puskemas yang dipimpinnya.

"Sudah sesuai SOP, baik sejak awal penanganan sampai tindakan medis. Makanya kami bingung kenapa jadi dugaan malapraktik," singkatnya.

Sebelumnya, DAN (10) warga Kampung Ciurih, Desa Jayagiri, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur diduga menjadi korban malpraktik saat menjalani perawatan di Puskesmas Sindangbarang.

Berdasarkan informasi yang diketahui, kejadian tersebut berawal ketika DAN mengalami demam tinggi dan dibawa ke Puskesmas oleh orangtuanya pada Minggu (21/4/2024) lalu.

Namun setelah 5 jam usai menjalani perawatan, pihak Puskesmas Sindangbarang menyatakan anak pasangan dari Syarifahlawati (43) dan Deni (40) meninggal dunia.

Syarifahlawati (43) ibu DAN mejelaskan, anaknya tersebut mengalami sakit demam dan dibawa mantri setempat, dan disarankan untuk dibawa ke Puskesmas.

Baca juga: Ingat Kasus Malapraktik di Prabumulih yang Viral? Ginjal Pasien Rusak dan Meninggal, Ini Nasib Bidan

"Saat di Puskesmas Sindangbarang, anak saya langsung dilakukan penanganan medis, dan dipasang infus dan kondisinya mulai membaik demamnya pun turun," ucapnya.

Karena kondisinya sudah membaik lanjut dia, ia dan sang suami pun meminta anaknya untuk bawa pulang dan dirawat di rumah. Namun sebelum pulang seorang pewarat memberikan antibiotik.

"Saya sempat nanya apakah ada obatan tambahan atau vitamin sebelum dibawa pulang. Saat disuntikan antibiotik melalku infusan, anak saya tiba-tiba kejang," ucapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved