Nasabah LKM di Cianjur Panik Setelah Tak Bisa Menarik Dana, Mencuat Setelah Muncul Isu dari Pemkab

Ribuan nasabah Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di Cianjur resah dan khawatir setelah tak bisa menarik dana.

Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Kemal Setia Permana
Canva
RESAH - Ilustrasi uang tabungan. Ribuan nasabah Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di Cianjur resah dan khawatir. Mereka kesulitan mencairkan dana simpanan di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemkab Cianjur. 

Laporan Kontributor Tribunjabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi 

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Ribuan nasabah Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di Cianjur resah dan khawatir.

Mereka kesulitan mencairkan dana simpanan di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemkab Cianjur.

Salah seorang nasabah LKM Cianjur, Ahmad (45), mengaku telah menjadi nasabah keuangan milik Pemkab Cianjur selama satu tahun.

Namun sejak dua bulan terakhir dirinya kesulitan untuk mengambil dana yang disimpan dirinya. 

"Awalnya berjalan normal, setiap akan melakukan penarikan dana tidak pernah sulit. Tapi, saat ini sangat sulit padahal penarikan dana yang dilakukan juga hanya bernilai jutaan rupiah," kata Ahmad kepada wartawan, Rabu (24/9/2025). 

Ahmad mengaku resah dan khawatir, dana tabungan yang tersimpan di LKM senilai Rp5 juta tidak dapat dicairkan.

Padahal rencananya uang tersebut akan digunakan untuk tambahan modal usaha.

"Tapi jika seperti ini, tidak bisa dicairkan, bagaimana," ucapnya. 

Baca juga: Ajil Ditto Hidupkan Sosok Jenderal Agus Subiyanto Lewat Film Believe

Ahmad menyebutkan bukan hanya dia yang kesulitan, nasabah lain pun mengalami hal serupa.

Bahkan, nilai dana simpanannya mencapai ratusan juta rupiah. 

Nasabah pun meminta kejelasan untuk segera dapat mencairkan dana simpanan.

"Karena, isunya lembaga keuangan ini akan dibekukan oleh pemerintah daerah karena dianggap tidak menguntungkan," ucapnya. 

Dikonfirmasi terpisah, Direktur Utama LKM Akhlaqul Karimah, Toharudin, menjelaskan isu pembekuan yang menyebabkan nasabah menarik dana di lembaga keuangannya berawal dari pernyataan pemerintah daerah yang menyebutkan tidak akan memberikan penyertaan modal. 

"Terjadinya banyak nasabah yang menarik simpanan mereka secara serentak berawal dari informasi yang beredar bahwa pemerintah daerah tidak akan lagi memberikan suntikan dana penyertaan modal," tutur Toharudin.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved