Mahasiswa Korban Penganiayaan Meninggal

Ini Gang Masuk ke Rumah Ijal Hayam Si Bandar Narkoba Kakap dari Sumedang Jawa Barat, Diawasi 6 CCTV

Rumah yang menjadi lokasi rekontruksi adalah rumah di Dusun Cilengkrang RT 01/17, Kelurahan Situ, Kecamatan Sumedang Utara.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Ravianto
kiki andriana/tribun jabar
Penampakan mulut gang untuk menuju kediaman bos narkoba kelas kakap di Dusun Cilengkrang, Kelurahan Situ, Kecamatan Sumedang Utara, Sumedang, Jumat (17/5/2024). 

Dijuluki Pak Dokter

Inilah fakta-fakta seputar Arial Zakaria alias Ijal Hayam (35), bos narkoba kelas kakap di Sumedang, Jawa Barat.

Ijal Hayam adalah warga Dusun Cilengkrang RT 01/17, Kelurahan Situ, Kecamatan Sumedang Utara.

Belakangan, Ijal Hayam menghebohkan warga Sumedang karena tersandung kasus penganiayaan terhadap seorang mahasiswa.

Tampang tiga pengeroyok yang mengakibatkan seorang mahasiswa terluka berat hingga kritis saat berada di Mapolres Sumedang, Senin (25/3/2024) sore.
Tampang tiga pengeroyok yang mengakibatkan seorang mahasiswa terluka berat hingga kritis saat berada di Mapolres Sumedang, Senin (25/3/2024) sore. (kiki andriana/tribun jabar)

Ketika menggeledah rumah Ijal Hayam, polisi menemukan sebanyak 1 juta butir pil obat terlarang.

Berawal dari kasus penganiayaan, kini terbongkar praktik penjualan narkoba yang selama ini dilakukan Ijal Hayam.

Berikut adalah fakta-fakta seputar Ijal Hayam yang dirangkum Tribunjabar.id.

1. Sasaran Penjual para Remaja

Bisnis haram Arijal Zakaria alias Ijal Hayam sudah menjatuhkan banyak korban generasi muda.

Satu di antaranya adik Yana (40), bukan nama sebenarnya, warga Kabupaten Sumedang.

Yana mengingat, empat tahun lalu, ada keluhan datang dari ibunya tentang sang adik bungsu.

"Adik saya dan teman-teman pelajar SMP-nya rusak karena mengonsumsi obat dari Hayam," kata Yana, Senin (1/4/2024). 

Dia kemudian berkisah tentang laporan dari ibunya, bahwa sang adik yang ketika itu duduk di kelas 2 SMP tak mau pergi sekolah, sering bolos, dan matanya sering merah. 

Mendengar itu, Yana yang sudah memiliki rumah sendiri karena telah berkeluarga, kemudian pulang ke rumah ibunya dan menginterogasi adiknya itu. Dia memeriksa isi ponselnya.

Di ponsel itu ditemukan grup percakapan tentang jual-beli obat-obatan terlarang. 

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved