Kecelakaan Maut di Ciater Subang
Sosok Guru SMK Lingga Kencana Depok yang Tewas dalam Kecelakaan di Subang, Ternyata Guru Idola Murid
Sosok guru SMK Lingga Kencana itu bernama Suprayogi turut menjadi korban tewas bersama 9 muridnya dalam kecelakaan maut di Ciater Subang, guru idola
TRIBUNJABAR.ID - Dalam kecelakaan maut bus pariwisata yang membawa SMK Lingga Kencana di Ciater Subang, salah seorang guru turut jadi korban tewas.
Ya, sosok guru SMK Lingga Kencana itu bernama Suprayogi.
Suprayogi (65) turut menjadi korban tewas bersama 9 muridnya yang bernasib serupa dalam kejadian kecelakaan maut di Ciater Subang pada Sabtu (11/5/2024) malam.
Baca juga: Cerita Sopir Bus yang Bawa Siswa SMK Lingga Kencana di Subang, Ngaku Rem Blong, Terungkap Faktanya
Tewasnya sosok guru Suprayogi tak hanya membuat pihak keluarga berduka.
Pihak sekolah, hingga lingkungan tempat tinggalnya di Depok pun ikut terpukul.
Diketahui sosok Suprayogi dikenal termasuk sebagai guru idola muridnya.
Hal ini diakui oleh Nasrullah, Humas Yayasan Kesejahteraan Sosial yang menaungi SMK Lingga Kencana di Sawangan, Minggu (12/5/2024).
Dia mengatakan bahwa Suprayogi merupakan sosok guru senior yang memiliki dedikasi besar sebagai seorang guru.
"Beliau sudah 15 tahun mengajar di sini (SMK Lingga Kencana). Pengabdiannya luar biasa dan itu jadi contoh bagi kami guru-guru di sini," tuturnya.
Supriyadi ini juga dikenal sebagai guru idola bagi murid-muridnya.
"Dia termasuk guru senior, jadi panutan kita," kata Nasrullah.
Selain menjadi guru idola murid, Suprayogi juga merupakan sosok yang juga memiliki kontribusi besar di lingkungan tempat tinggalnya.
Indra, Ketua RT 05/RW 03 Rangkapan Jaya Baru menjelaskan, Suprayogi menjadi sosok penggerak di lingkungannya.
Lewat ide dan gagasannya, lingkungan RT 05 RW 03 Rangkapan Jaya Baru menjadi maju.
“Pun menjadi guru beliau sangat diidolakan oleh murid-muridnya karena beliau supel, bergaul di masyarakat juga jadi motivasi kita,” kata Indra.
“Banyak sekali pembangunan di lingkungan ini dari ide-ide beliau,” sambungnya.
Kepergian Suprayogi menjadi luka mendalam bagi keluarga dan warga lingkungan Rangkapan Jaya Baru.
Hal yang serupa juga diungkpakan oleh Zaenal Arifin (58), salah satu adik almarhum.
"Semua orang di Parungbingung tahu dia orang yang ramah, suka bergaul dan komunikatif dengan semua orang," kata Zaenal.
Baca juga: Detik-detik Korban Selamat SMK Lingga Kencana Depok Tiba, Disambut Wali Kota, Diwarnai Tangisan
Pria yang berprofesi sebagai pengacara itu mengaku ketemu terakhir dengan Suprayogi pada saat Lebaran 2024 lalu.
"Saat ketemu terakhir, dia berpesan: tolong rumah kamu dilihatin. Saya tidak tahu itu pesan terakhirnya," ujar Zaenal.
Zaenal mengaku jarang berkomunikasi dengan Suprayogi sehingga silaturahmi saat Lebaran 2024 kemarin menjadi pertemuan terakhir.
"Saya tiga tahun tidak ketemu beliau. Lebaran kemarin jadi pertemuan terakhir. Tetapi dia sosok kakak yang baik dan bertanggung jawab," tuturnya.
Menurut Zaenal, Suprayogi adalah guru senior yang menjadi panutan di SMK Lingga Kencana.
"Dia mengajar 15 tahun di sini. Yayasan Kesejahteraan Sosial ini kan tempat penampungan anak yatim. Ini yaysan sosial, bukan komersial. Jadi warga Parungbingung tahu seperti apa pengabdian kakak saya," tandasnya.
Suprayogi meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak. Saat ini istrinya sedang dirawat di Rumah Sakit UI Depok karena cedera berat dalam kecelakaan bus tersebut.
Suprayogi rencananya akan langsung dimakamkan di Depok setelah jenazahnya tiba dari Subang.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Korban Kecelakaan Rombongan Bus SMK Lingga Kencana di Subang, Ini Sosok Suprayogi di Mata Keluarga,
KRONOLOGI Dedi Mulyadi Larang Study Tour, Pemicunya Kecelakaan Maut SMK Lingga Kencana, 11 Tewas |
![]() |
---|
Kisah Pilu Suci Pelajar SMK Korban Kecelakaan Bus di Subang, Kini Saraf Otak Kena,Makan Lewat Selang |
![]() |
---|
Babak Baru Kasus Kecelakaan Maut Rombongan Bus SMK Lingga Kencana, Polisi Tetapkan 3 Orang Tersangka |
![]() |
---|
4 Fakta Baru Kecelakaan Maut di Ciater Subang, Ternyata Bus Itu Pernah Terbakar, Interior Diperbaiki |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut di Ciater Subang TAK BOLEH Jadi Alasan Melarang Study Tour, kata KemenPPPA |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.