Disnakertrans Purwakarta Upayakan Ratusan Karyawan Bata Bisa Tetap Produktif dan Tidak Menganggur

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Pemerintah Kabupaten Purrwakarta melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi menyebutkan ada sebanyak 233 pekerja PT Sepatu Bata Tbk yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Hal ini terjadi menyusul ditutupnya pabrik sepatu Bata di daerah itu.

Disnakertrans Purwakarta pun telah menerima informasi dari manajemen mengenai kondisi PT Sepatu Bata yang gulung tikar akibat sepi order.

Menurut Sekretaris Disnakertrans Purwakarta, Wita Gusrianita, sebelum resmi ditutup sekitar akhir Maret 2024, pihak perusahaanBata melaporkan rencana penghentian produksi di pabrik yang berlokasi di Jalan Raya Cibening, Kecamatan Bungursari, Purwakarta

Salah satu alasannya adalah karena selama empat tahun terakhir, pabrik sepatu Bata mengalami kerugian akibat sepi order.

"Pada awal Mei 2024, kami menerima laporan terjadinya PHK, karena perusahaannya tutup," ucap Wita saat ditemui di Kantor Disnakertrans Purwakarta, Selasa (7/5/2024).

Menurut Wita, akibat sepi order, PT Sepatu Bata melakukan PHK para karyawannya secara bertahap.

Jumlah karyawannya yang terkena PHK sebanyak 233 orang.

"Pihak perusahaan telah melaporkan akan menyelesaikan seluruh hak-hak karyawannya yang di PHK, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku," katanya.

Wita juga menyampaikan bahwa Disnakertrans Purwakarta tengah berupaya agar karyawan PT Sepatu Bata yang terkena PHK tersebut tidak menjadi penangguran.

Pihaknya menilai mantan karyawan Bata sudah memiliki kompetensi. Untuk itusaat ini pihaknya sedang berupaya untuk memfasilitasi mereka agar bekerja di tingkat UMKM dalam bidang produksi sepatu.

"Kami juga mengarahkan mereka sebagai wirausaha," ucap Wita.(*)