Gawat Darurat Stroke dan Pentingnya Penanganan Stroke Sedini Mungkin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Stroke adalah kondisi medis ketika berkurangnya pasokan darah ke otak akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pemb
Penulis: Nappisah | Editor: bisnistribunjabar
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Stroke adalah kondisi medis ketika berkurangnya pasokan darah ke otak akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah di otak (stroke hemoragik).
Penyebab stroke di antaranya, hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, obesitas, penyakit jantung seperti gagal jantung, penyakit jantung bawaan, infeksi jantung, atau aritmia.
Kemudian, sleep apneia, pernah mengalami stroke mini atau serangan jantung sebelumnya, merokok, kurang olahraga atau aktivitas fisik, konsumsi obat-obatan terlarang hingga faktor keturunan dan faktor usia.

Namun tahukah Anda? kondisi ini perlu segera ditangani dengan tepat untuk menghindari berbagai risiko komplikasi, seperti gangguan berbicara dan menelan, kejang, hingga lumpuh permanen.
Stroke dapat terjadi pada siapa saja tanpa memandang usia. Bahkan, stroke dapat berulang atau baru terjadi pada orang disekeliling yang Anda kenal dan sayangi.
Dokter Spesialis Neurologi dari Santosa Hospital Bandung Kopo, dr Bing Haryono, Sp.N mengungkapkan, umumnya stroke dialami oleh orang yang usianya di atas 60 tahun. Meski begitu, bukan tidak mungkin stroke dapat terjadi di usia muda.
Penanganan stroke pun harus dilakukan sedini mungkin, guna menghindari berbagai risiko penyakit lainnya.
“Bila menyandang stroke penyumbatan dan datang ke rumah sakit dalam waktu kurang dari enam jam setelah kejadian, maka bisa diberikan terapi stroke penyumbatan,” ujarnya, kepada Tribunjabar.id, Senin (15/4).
Terapi dimulai dengan memberikan obat untuk memecah bekuan darah dan mencegah bekuan darah lainnya terbentuk.
“Obat yang diberikan berupa pengencer darah seperti aspirin atau tissue plasminogen activator (rt-PA),” imbuhnya.
Dia menuturkan, rt-PA sangat efektif untuk menghancurkan bekuan darah.
Kemudian, bila stroke perdarahan bisa dilakukan operasi untuk mengurangi tekanan otak oleh perdarahan tersebut.
dr Bing mengatakan, pasien dapat melakukan pengobatan untuk atasi nyeri stroke.

“Bila mengalami gejala nyeri pada kepalanya, kita akan memberik obat penghilang nyeri. Kemudian jika memang ada tanda-tanda tekanan tinggi intra kranial, akan diberikan larutan manitol,” paparnya.
Kendati demikian, apabila pasien ternyata merasakan nyeri akibat penumpukan bekuan darah, maka akan dilakukan operasi.
Era Digital dan Tekanan Sosial, Bagaimana Peran Orang Tua Mendampingi Remaja |
![]() |
---|
Era Digital dan Tekanan Sosial, Bagaimana Peran Orang Tua Mendampingi Remaja? |
![]() |
---|
Kisah Ayah 9 Anak Nyapu Jalan di Bekasi Tanpa Digaji, Istri Sakit Stroke Bangkit karena Dedi Mulyadi |
![]() |
---|
Santosa Hospital Bandung Central Edukasi Publik Lewat Seminar Jantung |
![]() |
---|
ASI Eksklusif 6 Bulan, Investasi Kesehatan dan Kecerdasan Anak Sejak Dini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.