Pengamat Sebut Serangan Rudal Israel ke Iran Akan Berdampak Global, Pengaruhi Dolar dan Harga Minyak

Pengamat terorisme, Prof Obsatar Sinaga menilai serangan balik yang dilakukan Israel ke Iran bakal berdampak global.

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Darajat Arianto
instagram @alicia_macneill
Tampak beredar video kepanikan warga Israel secara bergerombol tampak histeris dan berlarian saat drone-drone Iran mencapai tanah pendudukan, Minggu (14/4/2024). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pengamat terorisme, Prof Obsatar Sinaga menilai serangan balik yang dilakukan Israel ke Iran bakal berdampak global.

Salah satu dampak nyatanya, kata dia, nilai dolar yang saat ini mulai terus naik. Artinya, kata dia, harga minyak bumi dan bahan mineral juga akan ikut naik.

"Nah, ini mengakibatkan pada urusan ekonomi di mana barang-barang impor akan mengikuti nilai dolar yang terus naik dan itu akan berakibat pada ekonomi global akan memberikan negara-negara berkembang dalam mengembangkan ekonomi realnya, di mana nanti sendi-sendi ekonomi mereka akan goyang karena harga kebutuhan pokok ikut naik," ujar Obsatar, Jumat (19/4/2024).

Kondisi itu, kata dia, bisa menjadi lebih parah jika Iran kembali melakukan serangan balasan. Apalagi, sejak lama Iran menyimpan kekuatan besarnya.

"Kita harus tahu bahwa Iran sejak lama, badan pengendali nuklir internasional itu sudah pernah membuat sinyal bahwa Iran memiliki reaktor nuklir yang besar dan itu sudah berkali-kali diingatkan, tapi Iran membandel dan merasa pengembangan nuklir mereka itu untuk energi baru terbarukan," katanya.

Jika Iran mengeluarkan kekuatan besarnya, negara-negara besar termasuk Amerika bakal merasa khawatir, meski orientasi Iran bukan ke Amerika.

Baca juga: Pemerintah Evaluasi Subsidi BBM Imbas Konflik Iran-Israel, Presiden Kumpulkan Menteri

"Kemungkinan Iran akan melakukan balasan yang lebih besar, dengan menggunakan kekuatan yang selama ini tersembunyi," ucapnya.

Namun, kata dia, serangan balik dari Iran ke Israel itu tidak akan memicu perang dunia. Menurutnya, terlalu jauh jika serangan Israel dan Iran bakal mengundang perang dunia ke III.

"Perang dunia baru bisa terjadi apabila negeri power yang ada di dunia termasuk Amerika, Rusia dan China ikut terlibat," ucapnya.

Saat ini, kata dia, kelihatannya China sedang sibuk pengembangan ekonomi dunia dengan ekspansi ke mana-mana, Amerika sedang berkutat dengan urusan sistem ekonominya yang kocar-kacir.

IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI

"Rusia juga sama, Kemenangan Putin memperlihatkan bahwa Rusia saat ini sebuah negara yang berhasil menunjukkan kekuasaan militernya di mana dia melakukan serangan dan menggiring dia menjadi presiden lima periode," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved