VIRAL, 3 Preman Kampung Palak Warga di Perkebunan Teh Lonsum Bandung, Kini Sudah Diringkus

Tiga preman kampung berulah di perkebunan teh Lonsum Leuweung Panjang, Kampung Citawa, Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung.

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Giri
Tangkapan Layar
Tiga preman kampung yang meminta uang keamanan kepada orang yang sedang makan di kebun teh di perkebunan teh Lonsum Leuweung Panjang, Kampung Citawa, Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Kamis (11/4/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Tiga preman kampung berulah di perkebunan teh Lonsum Leuweung Panjang, Kampung Citawa, Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Kamis (11/4/2024).

Video aksi mereka yang sedang cekcok dengan korbannya, viral di media sosial. Dalam video yang beredar korban dipukul oleh pelaku.

Kini, ketiga pelaku tersebut hanya bisa pasrah dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.

pelaku yang merupaka Aris alias Naga (49), Agus Indrawan (22), dan Ade Herdiana (20) telah diamankan di Mapolsek Kertasari.

Kapolsek Kertasari, Iptu Ahmad Nurdin, mengungkapkan, pada awalnya korban bersama keluarganya sedang mengadakan makan bersama di pinggir jalan perkebunan teh Lonsum Leuweung Panjang, sekitar pukul 11.00 WIB.

"Lalu para pelaku dengan menggunakan sepeda motor berboncenagn tiga, satu pelaku yang bernama Ade Herdiana langsung turun, sedang dua pelaku menunggu di atas motor," ujar Ahmad saat dihubungi Sabtu (13/4/2024).

Baca juga: 4 Preman Diringkus Polisi Setelah Video Aksi Memalak Pedagang di Pasar Cikutra Bandung Viral 

Ahmad mengatakan, Ade langsung meminta uang dengan alasan untuk keamanan. Saat itu, korban tidak langsung memberi melainkan menyuruh pelaku datang lagi setelah korban selesai makan.

"Namun pelaku Ade tidak mau pergi dan terus meminta uang keamanan. Karena tidak mau pergi akhirnya oleh saksi, Dewi Sartika, anak orban, diberi uang sebesar Rp 5 ribu dan diterima oleh pelaku," katanya.

Ahmad mengatakan, ada anak berusia tujuh tahun yang merupakan keluarga korban bulang, 'Weh ges arindit (sudah sana pergi)'. Mendengar kalimat itu, pelaku marah.

"Langsung mau menyerang anak tersebut dan mau dipukul. Namun oleh korban yang bernama Tatang, anak tersebut dirangkul dan dipeluk. Akhirnya pukulan pelaku mengenai muka korban dan korban langsung melakukan perlawanan, dengan menyiramkan air yang berada dalam gelas yang sedang dipegangnya," kata Ahmad.

Pelaku kemudian menyerang dan memukul muka korban lagi.

Baca juga: Dua Preman Pelaku Pemalakan Bersenjata Tajam di Alun-alun Majalaya Diringkus Polisi

Dua pelaku lain yang semula di atas motor kemudian turun lalu ikut-ikutan memukul korban.

"Pelaku yang bernama Agus memukul ke arah bagian belakang kepala serta ke bagian punggung. Sedang pelaku yang bernama Aris memukul ke arah kepala dan punggung," tuturnya.

Melihat korban dikeroyok, kata Ahmad, akhirnya para saksi ikut melerai. Namun para pelaku tersebut melakukan pemukulan ke siapa saja yang mau melerainya.

"Setelah kejadian tersebut saksi langsung memberitahukan ke saudaranya melalui handphone-nya yang berada di daerah Pangalengan. Serta saksi yang bernama Titin langsung membuat status di akun Facebook milik saksi di Info Pangalengan," katanya.

Baca juga: Polisi di Karawang Sigap Saat Ada Pemudik Sakit Menggigil di Gubuk Warga, Dilarikan ke Rumah Sakit

Keluarga korban, kata Ahmad ,mendatangi daerah Santosa dan daerah Tarumajaya bermaksud untuk mencari para pelaku. Namun, korban tak ditemukan.

"Saat mereka beristirahat tiba tiba-tiba para pelaku melintas, para pelaku langsung ditangkap dan dibawa ke Pos Satpam PT Lonsum untuk menghindari amukan massa. Selanjutnya para pelaku dan korban dan para saksi dibawa ke Mapolsek Kertasari untuk pemeriksaan lebih lanjut," katanya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved