Komentar Pedas Warganet Soal Kawasan Konservasi Gunung Papandayan Jadi Trek ATV, "Kapoekan ku Duit"
Aktivitas penyewaan motor beroda empat itu menimbulkan gelombang protes dan komentar pedas dari warganet serta para aktivis lingkungan.
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Video aktivitas yang menampilkan kegiatan bermotor atau ATV (all terrain vehicle) di kawasan konservasi Gunung Papandayan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, viral di media sosial.
Aktivitas penyewaan motor beroda empat itu menimbulkan gelombang protes dan komentar pedas dari warganet serta para aktivis lingkungan.
Keputusan PT AIL, pengelola Gunung Papandayan, dalam mengizinkan penggunaan ATV di kawasan tersebut telah memicu kemarahan luas di media sosial.
Banyak warganet mengecam langkah tersebut sebagai tindakan yang merusak lingkungan dan merugikan kelestarian alam.
Mereka menyatakan kekhawatiran akan dampak negatif terhadap ekosistem di kawasan tersebut yang berpotensi rusak.
Video yang menampilkan sejumlah influencer dengan ATV tersebut viral setelah dibagikan oleh akun Instagram @kidungsaujana bersama budayawan dan pegiat lingkungan Pepep D.W.
Unggahan tersebut sontak mendapat lebih dari dua ratus reaksi komentar dari warganet, salah satunya yang diekspresikan oleh akun @ozielubis "demi cuan lahan konservasi d rusak!!" tulisnya.
Komentar lain dituliskan oleh pemilik akun @adenluffy_, "Kapoekan ku duit, sagala digasruk, (dibuat gelap oleh uang, semuanya digesek)," tulisnya.
Selain warganet di media sosial, warga Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, juga mengomentari hal tersebut, salah satunya disampaikan oleh Herman (45).
Ia menyebut khawatir kawasan lereng Gunung Papandayan rusak akibat aktivitas tersebut.
"Tolong dijaga gunungnya agar masyarakat Cisurupan hidup tenang, apalagi sekarang jadi sering banjir ke bawah," ujarnya saat dihubungi Tribunjabar.id, Selasa (26/3/2024).
Manajer Operasional PT AIL di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Papandayan, Aminta Kaban, membenarkan bahwa pihaknya dalam satu bulan terakhir telah menyediakan layanan bermotor ATV.
Lokasi aktivitas bermotor itu juga, menurutnya, tidak dilakukan di wilayah hutan dan kawasan kawah, melainkan di kawasan TWA.
"Lokasinya di bawah, kita sebagai pengelola berharap memang wilayah konservasi tidak dilanggar. Jadi kemarin kebetulan karena cuaca ekstrem jadi begitu," ujar Aminta saat dihubungi Tribunjabar.id.
'Merah Putih: One For All' vs 'Jumbo', Bak Langit dan Bumi, yang Satu Banjir Kritik dan Hujatan |
![]() |
---|
Fenomena Sinar Api Biru Muncul di Gunung Papandayan Garut, Badan Geologi Beberkan Penyebabnya |
![]() |
---|
Sosok Agam Rinjani Pemandu Dipuji Warga Brasil Ikut Bantu Evakuasi Juliana Marins, Dianggap Pahlawan |
![]() |
---|
Fakta-fakta Pendaki Brasil Jatuh di Gunung Rinjani: Kendala Evakuasi hingga Akun Prabowo Diserang |
![]() |
---|
Unggahannya Disangkut-pautkan dengan Paula Verhoeven, Baim Wong Geram Beri Pembelaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.