Wawancara Eksklusif

Wawancara Eksklusif Kurniahu Gideon, Ayah Marcus Gideon: Kecewa Jadi Alasan Sang Anak Gantung Raket

Atlet bulu tangkis ganda putra Indonesia yang pernah bercokol di urutan satu dunia bersama Kevin Sanjaya Sukamuljo itu genap berumur 33 tahun.

Editor: Hermawan Aksan
Tribunnews.com
Kurniahu Gideon, ayah pebulu tangkis Marcus Gideon 

TRIBUNJABAR.ID - Sabtu (9/3/2024) menjadi hari besar untuk Marcus Fernaldi Gideon. Atlet bulutangkis ganda putra Indonesia yang pernah bercokol di urutan satu dunia bersama Kevin Sanjaya Sukamuljo itu genap berumur 33 tahun.

Ia merayakan ulang tahunnya sekaligus menyatakan diri pensiun sebagai pebulu tangkis profesional.

Keputusan itu diumumkan melalui akun Instagram pribadi Sinyo, sapaan akrab Marcus.

Ayah Sinyo, Kurniahu Gideon, mengatakan, tanda-tanda Sinyo akan pensiun sudah terlihat sejak sebulan yang lalu.

Baca juga: Marcus Gideon Buat Heboh karena Pose 2 Jari Padahal Status ASN, Kemenpan-RB: Kami Akan Proses

Berikut wawancara eksklusif jurnalis Tribun Network Eko Priyono dengan Kurniahu Gideon, di Gideon Badminton Hall, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Senin (11/3/2024).

Apakah gantung raket ini merupakan obrolan yang sudah dilakukan jauh hari?

Kemarin sih [Sabtu, 9/3/2024—red]. Saya kira ini keputusan yang sebentar, ya. Kemarin-kemarin dia masih latihan, persiapan bagus, dan dia merasa bisa mengatasi lawan-lawannya yang itu-itu saja, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty [ganda putra India], Lee Yang/Wang Chi Lin [Taiwan] dan lainnya.

Tapi entah bagaimana memang, sebulanan yang lalu dia bilang, 'Pak saya tidak ada partner begini, mending saya mundur deh, Pak, gantung raket'.

Saya lalu merespons, 'Waduh, jangan, sayang, kamu kan masih bagus mainnya'. 

Bapak menangkap adanya kekecewaan?

Ya, saya menangkap dia ada kecewa sedikit. Sampai sekarang [sebelum menyatakan pensiun—Red] kan dia sempat minta partner tapi tidak digubris [PP PBSI]. Mau partner ini, saya sudah usulin tapi tidak ditanggapi.

Ya, tidak apa-apa. Karena hak kan dari PBSI, bukan saya yang mengatur, pelatihnya mungkin dari PBSI bersama pengurusnya.

Saya hanya bisa usul saja tapi tak digubris. 'Papa usul (ke PBSI) juga tidak ditanggapi kan?'. Dia malah bilang begitu ke saya.

Terus saya berupaya menjelaskan sayang banget kalau dia betul-betul pensiun.

Tapi dia bilang tidak apa-apa, yang penting bisa makan, hidup. Saya bilang lagi, 'Kamu ini masih bisa main'.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved