Wawancara Eksklusif

Wawancara Eksklusif Kurniahu Gideon, Ayah Marcus Gideon: Kecewa Jadi Alasan Sang Anak Gantung Raket

Atlet bulu tangkis ganda putra Indonesia yang pernah bercokol di urutan satu dunia bersama Kevin Sanjaya Sukamuljo itu genap berumur 33 tahun.

Editor: Hermawan Aksan
Tribunnews.com
Kurniahu Gideon, ayah pebulu tangkis Marcus Gideon 

Dia jawab, 'Tapi bagaimana, begini-gini terus?'. Saya bilang dia jangan berpikir ke sana [gantung raket], fokus saja berlatih. 

Berapa kali ia bicara akan mundur sebelum akhirnya benar-benar memutuskan pensiun?

Rasanya dia bicara mundur itu dua atau tiga kali ya di rumah. Tanggapan saya selalu sama, 'Jangan dulu lah.'

Nah, pas kemarin dia ulang tahun, dia mengumumkan. Jujur saya tidak tahu keputusan dia mundur dari PBSI akan diumumkan Sabtu kemarin.

Saya malah dikasih tahu teman kalau Sinyo bikin sesuatu di Instagram. Saya kaget, waduh, benar-benar mundur dia. Kemudian banyak yang telepon saya.

Saya jawab, saya saja belum tahu ini, saya tahu dari Instagram saja. Tapi ya sudah, semua pilihan kan ada di dia.

Anda merupakan pelatih pertama Sinyo sejak usia sembilan tahun. Dalam perjalanannya, ia sempat keluar-masuk pelatnas sampai puncak karier di tahun 2017-2020. Apakah Anda pernah membayangkan masa ini (Sinyo gantung raket) akan datang?

Dari sudut pandang saya sebagai orang tua, dia masih bisa. Paling tidak dua sampai tiga tahun lagi.

Tapi kenyataannya di umur segini dia minta berhenti dan gantung raket. Ya semua kan ada di dia.

Saya sudah ngomong banyak juga, dan dia sudah putuskan begitu (pensiun), tak mungkin bisa ditarik lagi ya.

Apakah karena kendala fisik, dia kan dua kali dioperasi?

Saya kira tidak. Sudah total sembuh dan lompat enak. Jadi itu bukan isu. Saya kan tahu karena dia juga di sini latihan. Benar-benar sembuh total seperti dulu kala.

Cuma umurnya kan naik tapi fisik tidak ada masalah. Mungkin kalau fisiknya parah, ya wajar atau biasa.

Tapi dengan umur segitu, fisik oke, harusnya tinggal menjaga kebugaran saja. Bukan karena saya orang tuanya ya.

Saya pernah melatih pemain top pada masanya, Nova [Widianto], [Rexy (Mainaky] dan saya masih bisa lihat dia.

Di pelatnas juga saya masih bisa melihat siapa atlet yang hebat dengan yang tidak. (tribunnetwork/raf)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved