Pergerakan Tanah di Bandung Barat Semakin Parah Sampai Jalan Menganga, Ratusan Warga Mengungsi
Ratusan warga di Kampung Cigombong, RT 4/13, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang terdampak pergerakan tanah.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Januar Pribadi Hamel
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Ratusan warga di Kampung Cigombong, RT 4/13, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang terdampak pergerakan tanah akhirnya mengungsi.
Pasalnya, pergerakan tanah itu semakin parah hingga menyebabkan jalan menganga dan ada juga yang sampai terbelah, sehingga kondisi ini menyebabkan puluhan rumah warga mengalami kerusakan ringan, sedang, dan berat.
Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Asep Sehabudin mengatakan, warga yang terdampak pergerakan tanah itu diungsikan di Gedung Islamic Center dekat kantor Kecamatan Rongga.
"Data sementara warga yang mengungsi terdata ada 48 kepala keluarga dengan jumlah total mencapai 192 jiwa," ujarnya saat dihubungi, Kamis (29/2/2024).
Asep mengatakan, warga yang mengungsi itu mayoritas yang kondisi rumahnya rusak berat dan sudah terancam karena saat ini sudah tidak bisa ditempati mengingat kondisinya membahayakan.
"Pergerakan tanah itu hingga kini masih terus bergerak yang diikuti dengan rumah-rumah warga yang secara perlahan-lahan roboh," kata Asep.
Saat ini pergerakan tanah itu, kata dia, sudah sampai ke aliran Sungai Cidadap dan retakan tanah sudah semakin melebar hingga mencapai kurang lebih 50 sentimeter dan ada juga kondisi tanah yang ambles.
"Untuk kebutuhan mendesak berdasarkan investigasi adalah tenda peleton dapur umum dan alas tidur buat warga," ucapnya.
Dengan kondisi pergerakan yang terus meluas, kata Asep, kejadian ini akan dilakukan kajian geologi dan rencana tim geologi akan datang ke lokasi pergerakan tanah pada tanggal 4 Maret 2024 mendatang.
Asep mengatakan, kajian geologi di titik pergerakan tanah tersebut dilakukan untuk memastikan kemananan bagi warga terutama bagi rumahnya yang terdampak dan terancam.
"Jika hasil kajian dinyatakan aman, maka mereka tidak perlu mengungsi. Tapi jika tidak aman terpaksa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman," kata Asep.
Selain itu, kata Asep, kajian geologi itu akan dilakukan untuk memastikan penyebab pasti dari pergerakan tanah tersebut karena sejauh ini baru diduga akibat hujan deras dan kondisi tanahnya labil. (*)
Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.
| Dinantikan Siswa Penerima MBG, SPPG Pangauban Bandung Barat Minta BGN Segera Turun Tangan |
|
|---|
| BPBD Imbau Pengendara Hati-hati Saat Lintasi Jalur Sumedang-Subang yang Rawan Longsor |
|
|---|
| Majalengka Siap Hadapi Cuaca Ekstrem: Selatan Rawan Longsor, Utara Langganan Banjir |
|
|---|
| BPBD Catat 195 Kejadian Bencana di Majalengka Hingga November, Didominasi Longsor dan Banjir |
|
|---|
| Sesar Lembang dan Pergeseran Tanah Rongga Jadi Perhatian Khusus Siaga Bencana di Cimahi dan KBB |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Kondisi-pergerakan-tanah-di-Kampung-Cigombong-RT-413-Desa-Cibedug.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.