Majalengka Siap Hadapi Cuaca Ekstrem: Selatan Rawan Longsor, Utara Langganan Banjir

Agus menjelaskan, wilayah selatan Majalengka seperti Cikijing, Lemahsugih, Bantarujeg, Malausma, dan Cingambul, dikenal rawan longsor.

Penulis: Adhim Mugni Mubaroq | Editor: Ravianto
tribunjabar.id / Rahmat Kurniawan
EVAKUASI - Warga gotong royong mengevakuasi sisa material longsor dan melakukan pemangkasan tebing agar tidak terlalu curam di Kampung Cisalasih, Desa Cikidang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Minggu (6/7/2025). Majalengka siap hadapi cuaca ekstrem. 

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Majalengka, Agus Tamim menegaskan kesiapsiagaan penuh jajaran dalam menghadapi potensi bencana alam yang diperkirakan meningkat pada periode November 2025 hingga April 2026.

Hal itu disampaikan usai pelaksanaan apel siaga bencana di Mapolres Majalengka, Rabu (5/11/2025).

"‎Seperti kita ketahui bersama, bahwa tadi disampaikan juga oleh Pak pimpinan apel, bahwa kita mengantisipasi terkait dengan bulan ini, yaitu November 2025 sampai April 2026," tegas Agus.

Menurut Agus Tamim, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah mengeluarkan edaran resmi terkait peningkatan kewaspadaan terhadap musim hujan yang berpotensi memicu berbagai bencana hidrometeorologi. 

“Kita di daerah tentu menindaklanjuti dengan langkah konkret. Majalengka punya karakteristik bentang alam yang beragam dari utara ke selatan, sehingga potensi bencananya pun berbeda,” ujarnya.

Agus menjelaskan, wilayah selatan Majalengka seperti Cikijing, Lemahsugih, Bantarujeg, Malausma, dan Cingambul, dikenal rawan longsor.

Baca juga: Majalengka Terbagi Dua Dalam Hal Kebencanaan, Selatan Rawan Longsor dan Utara Kerap Banjir

Sementara daerah utara, mencakup Kertajati, Jatitujuh, Ligung, Kasokandel, dan Jatiwangi, kerap dilanda banjir musiman.

Ia mengatakan, BPBD memiliki siklus kebencanaan yang meliputi tiga tahapan utama, yakni pra-bencana, saat bencana, dan pasca-bencana. 

“Sebelum bencana terjadi, kami aktif melakukan pencegahan dan penyuluhan kepada masyarakat."

"Saat kejadian, bidang kedaruratan dan logistik langsung bergerak membantu korban. Setelah itu, bidang rehabilitasi dan rekonstruksi menangani pemulihan,” jelasnya.

Hingga awal November 2025, BPBD mencatat 195 kejadian bencana di seluruh wilayah Kabupaten Majalengka.

Sebagian besar berupa longsor dan banjir yang tersebar hampir di semua kecamatan.

“Data ini menjadi peringatan bagi kita semua untuk lebih siap dan tanggap. Kami terus berkoordinasi dengan OPD dan unsur TNI-Polri untuk memperkuat mitigasi,” pungkas Agus.(*)

Laporan Adim Mubaroq 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved