Harga Beras Naik jauh dari HET, Mahasiswa Pertanian UMMI Sukabumi Desak Satgas Pangan Turun Tangan
Berdasarkan peraturan Badan Pangan Nasional No 7/2023, untuk Zona 1, harga eceran tertinggi (HET) beras medium Rp10.900/kg dan beras premium Rp13.900
Penulis: Dian Herdiansyah | Editor: Kemal Setia Permana
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Dian Herdiansyah.
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Mahasiswa Pertanian Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) menuntut Satgas pangan turun tangan mengusut mafia pangan.
Pascapemilu dan menjelang Ramadan ini, harga beras dan pangan lainnya terus berangsur naik.
Kenaika beras berkisar mencapai Rp17 ribu per kilogramnya.
Ketua BEM Fakultas Pertanian UMMI, Diki Agustina, mengatakan berdasarkan peraturan Badan Pangan Nasional (Bapanas) No 7/2023, untuk Zona 1, harga eceran tertinggi (HET) beras medium Rp10.900/kg dan beras premium Rp13.900/kg, berlaku sejak Maret2023.
Sementara kenaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Babah Kering Panen (GKP) di tingkat petani hanya sebesar Rp800, dari yang sebelumnya Rp4.200 menjadi Rp5.000 per kilo gram.
"Sukabumi sendiri dampak dari kenaikan beras ini sangat terasa, yang paling merasakan adalah masyarakat menengah ke bawah, karena mereka
harus mengeluarkan uang lebih untuk membeli beras,"
"Bukan hanya beras, akan tetapi bahan pangan lainnya pun juga merangkak naik. Dengan demikian ketersediaan dan keterjangkauan pangan di Sukabumi perlu diperhatikan supaya masyarakat masih bisa mendapatkan harga beras yang terjangkau dan ketersediaanya pun harus di pastikan," ujar Diki Agustina di sela aksi unjuk rasa di Balaikota dab gedung DPRD, Kota Sukabumi, Kamis (29/02/2024).
Diki menyebut pemicu lain dari tingginya harga beras bisa juga disebabkan pemerintah ugal-ugalan dalam mendistribusikan bantuan sosial yang tidak sesuai
jadwal dan peruntukannya.
"Bahkan cenderung mengabaikan prosedur, padahal krisis beras sudah terjadi sejak tahun lalu akibat iklim dan masalah pertanian," ucapnya.
Mahasiswa pun mendesak Satgas pangan untuk turun tangan mengusut tuntas atas kenaikan beras.
Termasuk, kata Diki, pemerintah segera menuntaskan persoalan pertanian di negeri agraris ini.
"Kami mendesak agar satgas pangan tidak mancla-mencle dalam mengusut dan memberantas mafia pangan," katanya. (*)
kenaikan harga beras
harga beras
Universitas Muhammadiyah Sukabumi
Fakultas Pertanian
Diki Agustina
Alternatif Pengendalian Harga Beras: Efektivitas SPHP Dipertanyakan |
![]() |
---|
Ombudsman: Kebijakan Perberasan Nasional Belum Stabil, Harga Beras Melonjak dan Distribusi Tersendat |
![]() |
---|
Polda Jabar Pastikan Ketersediaan Beras di Bandung Raya Aman dan Harga Masih Sesuai |
![]() |
---|
Harga Beras Tak Kunjung Turun, Pengamat Sebut Pedagang dan Penggilingan Diselimuti Ketakutan |
![]() |
---|
Sosok Mentan Amran Sulaiman Disorot, Bandingkan Harga Beras dengan Jepang: Naik Sedikit Ribut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.