Puluhan Anggota KPPS Unjuk Rasa di Depan Sekretariat DPC PDIP Kabupaten Bandung, Menolak Hak Angket

"Mari kita sama- sama mengawal demokrasi, PDI Perjuangan sangat terbuka terhadap masukan dari siapa pun, termasuk dari para petugas KPPS"

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Adityas Annas Azhari
Tribun Jabar/Lutfi Ahmad Mauludin
Anggota KPPS berunjuk rasa menolak hak angket di depan Sekretariat DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung, di Baleendah, Jumat (23/2/2024). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Puluhan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Bandung, melakukan aksi unjuk rasa di depan Sekretariat DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung, di Baleendah, Jumat (23/2/2024).

Para anggota KPPS tersebut menyuarakan aspirasinya, untuk menolak hak angket, yang akan diajukan oleh PDI Perjuangan ke DPR RI.

Para anggota KPPS tersebut membawa kertas bertuliskan, Tolak Hak Angket, Pray For Petugas KPPS # Dituduh Curang, Enggak Adil, dan lain sebagainya. Selain itu mereka juga berorasi di depan Sekretariat PDI Perjuangan Kabupaten Bandung.

Anggota KPPS berunjuk rasa menolak hak angket di depan Sekretariat DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung, di Baleendah, Jumat (23/2/2024).
Anggota KPPS berunjuk rasa menolak hak angket di depan Sekretariat DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung, di Baleendah, Jumat (23/2/2024). (Tribun Jabar/Lutfi Ahmad Mauludin)

Seorang anggota KPPS yang mengikuti aksi, Nenden Lediana (20), mengaku ia sengaja melakukan aksi untuk menyampaikan aspirasinya.

"Kami dari berbagai daerah berbagai TPS, kebanyakan memang yang ada di wilayah Baleendah. Kami memiliki pemikiran yang sama maka melakukan aksi," kata Nenden Lediana kepada Tribun Jabar.

Nenden mengatakan, ia menolak pengajuan hak angket itu, selain itu kini marak di media sosial tuduhan kecurangan terhadap anggota KPPS.

Baca juga: Soal Hak Angket Dugaan Kecurangan Pilpres, 3 Partai Pengusung Bertemu Anies-Muhaimin Hari Ini

"Kami berinisiatif menggelar aksi di sini  karena hanya partai itu yang akan mengajukan hak angket, jadi kami diamnya di situ (sekretariat DPC PDI Kabupaten Bandung)," ujarnya.

Nenden Lediana mengaku, pihaknya melakukan aksi bersama teman- temannya berjumlah  sekitar 25 orang.  Saat itu tak ada anggota PDI Perjuangan yang menghampirinya.

"Niat kami (melakukan aksi) hanya mau menyuarakan aspirasi kami, kami KPPS berangkat pagi sampai pulang pagi lagi, tak dihargai disangka curang. Banyak yang sakit ada yang meninggal juga, tapi tak dihargai," katanya.

Baca juga: Mantan Ketua MK Singgung Usulan Hak Angket Ganjar dan Anies Soal Pemilu Hanya Gertakan, Gak Ngaruh?

Nenden Lediana berharap, kalau misalkan ada bukti kecurangan itu silakan buktikan, KPPS mana atau di TPS mana.

"Soalnya di setiap TPS ada saksi, pengawas juga, masa curang, mungkjn kecuali mereka bersekongkol, maka ya sudah usut TPS atau KPPS itu saja, kami mah niatnya baik jadi jangan dipukul rata semua," ujar Nenden Lediana.

Menurutnya, kasihan petugas KPPS  yang sudah sepuh membela negara, meski lelah, berusaha bekerja optimal. Merekaada  yang sudah sakit memaksakan terus bertugas supaya pemilu terselenggara dengan baik, bahkan hingga ada yang meninggal.

Baca juga: "Jalan Terus Lah" Kata Politikus PDI-P Ini tentang Usulan Hak Angket Mahkamah Konstitusi

Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung, Harjoko Sangganagara B Sugiatmo, mengatakan, PDIP menghargai kerja KPPS dan menghargai adanya aksi tersebut.

"Mari kita sama- sama mengawal demokrasi, PDI Perjuangan sangat terbuka terhadap masukan dari siapa pun, termasuk dari para petugas KPPS," kata Harjoko Sangganagara B Sugiatmo .

Harjoko Sangganagara B Sugiatmo, mengatakan, PDI Perjuangan menyatakan duka cita yang mendalam terhadap gugurnya para pejuang demokrasi, baik dari petugas KPPS maupun saksi TPS di mana pun berada.

"Semoga mereka yang gugur dalam tugas, mendapat tempat yang terbaik di sisi Nya," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved