Puting Beliung di Jatinangor

"Innalillahi, Seperti Kiamat," Kata Warga Saat Angin Puting Beliung Terjang Jatinangor Sumedang

Angin puting beliung menerjang wilayah industri dan permukiman warga di Sumedang, Rabu (21/2/2024).

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Januar Pribadi Hamel
Tribun Jabar/Kiki Andriana
Dedeh Kurnia (54), dan Udin Syarifuddin (58), pasangan suami istri saat dijumpai Tribun Jabar.id, di depan rumahnya di Kampung Citangulun RT 01/04, Desa Cintamulya, Kecamatan Jatinangor, Sumedang, Rabu (21/2/2024) malam. 

Laporan Kontributor TribunJabar.id, Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Angin puting beliung menerjang wilayah industri dan permukiman warga di Sumedang, Rabu (21/2/2024).

Kampung Citangulun RT 01/04, Desa Cintamulya, Kecamatan Jatinangor, Sumedang adalah salah satu daerah yang pertama kali disergap angin ini.

Dedeh Kurnia (54) berkisah, ketika ekor angir terlihat, dia sedang berada di rooftop rumahnya, mengangkat jemuran.

Baca juga: Mencekam di Cicalengka, Petugas Rekapitulasi Pemilu Ketakutan Saat Angin Puting Beliung Menerjang

"Lagi ambil baju di atas. Terlihat ada ekor angin. Saya teriak ke anak, keluar-keluar. Innalillahi, astagfirullah, seperti kiamat," kata Dedeh di kediamannya, tadi malam.

Dedeh lalu turun ke bawah dan berteriak kepada tetangga untuk sama-sama berlindung

Angin ternyata juga merusak bagian belakang rumah Dedeh.

"Bagian belakang habis semua, tempat jemuran terbang. Anginnya lama sekitar 10 menit," katanya.

bangunan mili PT Kahatex, di Jatinangor, Sumedang, hancur diterjang angin puting beliung, Rabu (21/2/2024).
Bangunan milik PT Kahatex, di Jatinangor, Sumedang, hancur diterjang angin puting beliung, Rabu (21/2/2024). (istimewa/ tangkapan layar)

Udin Syarifuddin (58) juga melihat angin puting belung melintas ke kampungnya.

"Saya lagi di luar. Istri saya teriak-teriak, saya tanya ada apa. Angin, katanya. Saya lihat ke atas, ya betul seng-seng terbawa angin," katanya.

Udin mengatakan angin serupa puting beliung baru pertama kali menerjang kampungnya.

Rumah Saleh (62) gentingnya habis dirusak angin. Ketika Saleh menatanya kembali agar ketika ada hujan tidak ada air masuk, jumlah gentingnya kurang banyak.

"Ya jadi kolam lah itu rumah saya. Kasur, pakaian, basah semua," katanya. (*)

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved