Tinjau Pasar, Jokowi Katakan Kelangkaan Beras Akibat Suplai dan Distribusi yang Terhambat

"Ya ini negara besar kita harus tahu dan berpulau-pulau. Kalau distribusinya kadang terhambat ya itu yang harus diselesaikan"

Editor: Adityas Annas Azhari
Tribun Jabar/Putri Puspita Nilawati
Pedagang beras Toko Beras Tunggal Jaya, Daryo, saat melayani pembeli di Banjaran, Kabupaten Bandung, Selasa (13/2/2024). 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Harga beras kian meningkat akibat stok beras di Indonesia langka dalam beberapa hari terakhir. Terlbih lagi beras premium yang di beberapa ritel modern sulit didapat.

Presiden Jokowi mengatakan kelangkaan tersebut disebabkan karena masalah suplai karena hasil panen beras di beberapa daerah belum masuk ke pasar.

"Ya suplai, suplai itu karena memang panennya belum masuk. Yang dari produksi dipanen belum masuk pasar," kata Jokowi saat meninjau ketersediaan beras di Pasar Beras Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (15/2/2024).

Presiden Jokowi berbicara kepada wartawan saat meninjau ketersediaan beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (15/2/2024)
Presiden Jokowi berbicara kepada wartawan saat meninjau ketersediaan beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (15/2/2024) (Tribunnews.com/Taufik Ismail)

Distribusi beras juga terganggu akibat banjir di wilayah Demak dan Grobogan, Jawa Tengah belum lagi kondisi geografis Indonesia.

"Ya ini negara besar kita harus tahu dan berpulau-pulau. Kalau distribusinya kadang terhambat ya itu yang harus diselesaikan. Tapi kan itu tidak semuanya gitu loh," katanya.

Namun yang pasti, kata Presiden, stok beras sekarang ini melimpah. Ia sudah mengecek Pasar Beras Cipinang dan sejumlah gudang-gudang beras.

Baca juga: Harga Beras di Bandung Makin Melonjak, Pemkot Segera Gelar Operasi Pasar di 30 Kecamatan

Masalah distribusi juga sudah ditanggulangi dengan pengiriman beras oleh Bulog ke daerah dan ke pasar Induk.

"Lah ini kami cek sudah melimpah di sini. Kemudian dari sini akan terdistibusi ke ritel-ritel ke pasar-pasar tradisional. Dari sini ke daerah juga," katanya.

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengungkapkan saat ini kondisi stok beras premium mulai langka di pasar ritel modern.

Baca juga: Kondisi Beras di Kabupaten Bandung, Langka dan Harganya Naik, Pengiriman Pun Dibatasi

Menurut Ketua Umum Aprindo, Roy Mandey, peritel mulai kesulitan mendapatkan suplai beras tipe premium lokal dengan kemasan 5 kilogram (kg) akibat keterbatasan suplai.

Adapun keterbatasan suplai tak lepas dari masa panen yang diperkirakan baru akan datang pada pertengahan Maret 2024, serta belum masuknya beras tipe medium (SPHP) yang diimpor pemerintah.

"Situasi dan kondisi yang tidak seimbang antara supply dan demand inilah yang mengakibatkan kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras di pasar ritel modern (toko swalayan)," kata Roy Mandey dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (10/2/2024).

Baca juga: Masalah Kelangkaan Beras Segera Diatasi, Kepala Bapanas Pastikan Bulog Mendistribusikan Hari Ini

Roy mengatakan, keadaan kenaikan harga beras ini terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Akibatnya, bahan pokok lain juga ikut mengalami hal serupa.

Hal yang membuat semakin khawatir adalah pada bulan ini menjadi momen para peritel melakukan pembelian dari produsen guna persiapan pasokan di gerai-gerai ritel modern.

Peritel mulai bersiap menyediakan bahan pokok bagi masyarakat yang akan menunaikan ibadah puasa pada pertengahan Maret 2024 dan merayakan Idulfitri pada April 2024.

Baca juga: Ini Penyebab Beras di Supermarket Langka, Bulog Sebut Stok Aman, 2 Hari Lagi Distribusi Lancar

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved