Kondisi Beras di Kabupaten Bandung, Langka dan Harganya Naik, Pengiriman Pun Dibatasi

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kelangkaan beras medium tak cuma terjadi di pasar tradisional Kota Bandung, tetapi juga Kabupaten Bandung. 

Di Pasar Banjaran, tepatnya di Toko Beras Tunggal Jaya pun mengalami kelangkaan sejak beberapa hari terakhir. 

Pedagang beras, Daryo, mengatakan, stok beras di tempatnya menurun dan pengirimannya beras dari supplier dikurangi. 

"Biasanya dikirim sampai 3 ton, tapi sekarang hanya dikirim satu ton saja," kata Daryo saat ditemui di toko berasnya, Selasa (13/2/2024). 

Selain pembatasan pengiriman beras, harga beras berkualitas medium dan premium pun mengalami kenaikan harga. 

"Harga beras medium per karung biasanya paling murah Rp 338 ribu dan kualitasnya memang kurang bagus, warnanya agak kuning," ujar Daryo. 

Hal ini pun membuat pedagang beralih membeli beras premium yang dijual dengan harga cukup melonjak pesat yaitu dari Rp 390 ribu menjadi Rp 480 ribu per karungnya. 

Daryo menyebutkan kenaikan harga ini membuat pembeli mengurangi jumlah pembelian beras di tokonya. 

Baca juga: Ini Penyebab Beras di Supermarket Langka, Bulog Sebut Stok Aman, 2 Hari Lagi Distribusi Lancar

"Yang datang ke sini banyak yang mengeluh harga naik, cuma ya bagaimana lagi memang tidak ada pemberitahuan sebelumnya, info kenaikan harga mendadak," ucapnya. 

Seorang pembeli beras, Ati (43), pun mengeluhkan harga beras yang melambung tinggi dan sulit didapatkan di toko ritel seperti Alfamart dan Indomaret. 

"Hari ini ke Alfamart dan Indomaret juga kosong, parah dan kaget harganya tiba-tiba naik," ucap Ati. 

Baca juga: Masalah Kelangkaan Beras Segera Diatasi, Kepala Bapanas Pastikan Bulog Mendistribusikan Hari Ini

Harga yang terus merangkak naik ini dirasakan olehnya begitu memberatkan. 

"Ripuh harga semua pada naik, apalagi kalau enggak punya penghasilan dan bantuan juga enggak ada," ujarnya. 

Ia pun berharap harga beras dan bahan pokok lainnya bisa turun dan bisa terjangkau untuk masyarakat kecil. (*)