Kaukus Journalis Untuk Demokrasi Rilis Caleg Favorit di Jabar, Politisi PDIP ini Jadi Primadona

Bedi menjadi caleg terfavorit segmen pemuda bedasarkan hasil survei yang dilakukan Kaukus Journalis untuk Demokrasi Jabar (KJD) kepada 400 responden.

Istimewa
Politisi PDIP, Bedi Budiman. 

TRIBUNJABAR.ID - Hari pencoblosan 14 Februari sudah dalam hitungan hari.

Namun sejauh ini, animo kaum muda atau milenial terhadap para calon legislatif terlihat masih cukup rendah. Beda halnya dengan animo untuk para capres-cawapres.

Namun begitu, ternyata di kalangan muda khususnya di Jabar bagian Timur, perhatian terhadap para caleg tidak bisa dibilang rendah. 

Buktinya, dari hasil survei yang dilakukan oleh Kaukus Journalis untuk Demokrasi Jabar (KJD), pemahaman kalangan muda terhadap para caleg cukup tinggi.

Hasil yang dirilis KJD memperlihatkan bahwa politisi PDIP, Bedi Budiman, menjadi yang teratas difavoritkan oleh kalangan pemuda ( warga berusia 17 s.d 35 tahun) sebagai caleg DPRD Jabar dapil Jabar 13 ( Ciamis, Banjar, Kuningan).

Terpilihnya Bedi menjadi caleg terfavorit segmen pemuda bedasarkan hasil survei yang dilakukan Kaukus Journalis untuk Demokrasi Jabar (KJD) kepada 400 responden se-Ciamis, Banjar, Kuningan.

Survei dilakukan dengan metode random sampling, serta memiliki margin error sebesar 0,3 persen.

Selain Bedi dalam posisi teratas survei meraup nilai 36 persen, disusul Politisi Dermokrat Anjar Asmara dengan angka 31 persen persen, dan 15 persen untuk politisi Gerindra Tina Wiryawati, sedangkan sisanya menyatakan tidak memilih.

Koordinator Analis KJD Arief Pratama mengatakan, survei sengaja dilakukan untuk melihat kecenderungan kaum pemuda memilih caleg.

“Pemuda bagaian terbesar pemilih dan bisa mempengarahui rakyat. Karena itu jika caleg bisa meraih hati pemuda maka calwg tersebut berpotensi menang” ujar Arief dalam keterangannya, Selasa (6/2/2024). 

Hasil survei KJD juga, menurut Arief, menyatakan sebanyak 58 persen bersikap tidak memilih satu pun caleg yang dipercaya.

“Ternyata angka nihilnya masih tinggi. Alasannya, caleg jika terpilih hanya mementingkan kepentingan pribadi, kemudian banyak terjadi korupsi, dan kinerjanya tidak terasa oleh rakyat, sehingga mereka lebih Golput,” katanya.

Pengamat Politik IPRC (Indonesia Political Research and Consulting) Firman Manan mengatakan, dari beberapa lembaga survei termasuk lembaga survei kompas, menyebutkan ada 28 persen Undecided Voters.

"Sebanyak 28 persen ini belum menentukan pilihan kemanapun, khususnya untuk kalangan pemuda Ini bisa jadi potensi suara yang bisa membawa salah satu caleg menang," ujar Firman. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved