PPM FTG Unpad Dorong Digitalisasi UMKM dan Geo Wisata Berbasis Kearifan Lokal dan Konservasi

TRIBUNJABAR.ID - Desa Selasari dan Desa Bangunkarya merupakan dua Desa Wisata berprestasi di ajang Anugrah Desa Wisa Indonesia 2021 dan 2022 oleh Jade

Istimewa
Tim KKN PPM FTG Unpad foto bersama pada kegiatan Digitalisasi UMKM dan Geo Wisata Berbasis Kearifan Lokal dan Konservasi lingkungan di Desa Desa Selasari dan Desa Bangunkarya, Kab. Pangandaran.* 

Geoproduk Kampung Wisata Cisangkal

Disekitar Kampung Wisata Cisangkal sebagai konservasi dan kreativitas kekayaan alam lokal, memiliki sejumlah UMKM yang berperan aktif dalam mempromosikan kekayaan alam dan budaya melalui geoproduk Durian Cisangkal dan olahan pasca panen yang dikelola Yayasan Kawana Lestari Mandiri. Selanjutnya terdapat Goa Langkob yang dijadikan sebagai wisata sejarah dan edukasi, serta kawasannya digunakan rest area dan event desa.

Desa Selasari dan Desa Bangunkarya dua desa wisata yang menawarkan berbagai geoproduk berupa keindahan alam, wisata edukasi, serta kebudayaan lokal.*
Desa Selasari dan Desa Bangunkarya dua desa wisata yang menawarkan berbagai geoproduk berupa keindahan alam, wisata edukasi, serta kebudayaan lokal.* (Istimewa)

Kesenian dan Budaya Desa Bangunkarya dan Selasari

Desa Bangunkarya dan Selasari memiliki kesenian dan budaya tradisi yang tetap hidup, seperti Kesenian Lebon yang awalnya merupakan tradisi adat pertarungan jawara, kini bertransformasi menjadi sarana hiburan yang memadukan kesenian ronggeng gunung dan angklung buhun. Ronggeng gunung, yang dahulu hanya ditampilkan pada acara khitanan atau pernikahan, kini menjadi bagian integral dari pariwisata kampung wisata.

Eksistensi Kampung Wisata Cisangkal perlu terus dijaga dan dikembangkan melalui pengelolaan secara adat Hutan ini masih bisa lestari dan memberikan manfaat bagi masyarakat, baik melalui hasil bumi, atau kegiatan pariwisata.

Terdapat juga Seni Ketuk Tilu dan Ebeg di Kampung Wisata Cisangkal Desa Bangunkarya yang harus dilestarikan melalaui event rutin dan latihan yang berkelanjutan sehingga bisa ada interaksi dengan wisatawan, sehingga kegiatan promosi bisa terus berkelanjutan dan kesenianini bisa terus lestari, terutama dalam menghadapi era digital. Meskipun Kampung Wisata Cisangkal telah meraih prestasi sebagai Desa Wisata, terdapat tantangan dalam pemanfaatan teknologi oleh pelaku UMKM.

Tim KKN UNPAD Kelompok 58 dibimbing oleh Dr. Mohamad Sapari Dwi Hadian, sekaligus juga sebagai Koordinator PPM Kab. Pangandaran berinisiatif melakukan program digitalisasi dengan membuat website, booklet informasi, dan mengenalkan platform digital kepada UMKM dan destinasi wisata Kampung Wisata Cisangkal. Upaya ini diharapkan dapat membantu pelaku UMKM memahami dan memanfaatkan teknologi digital dalam meningkatkan ekonomi desa.

Hutan Cisangkal tetap menjadi destinasi unggulan dengan geoproduk yang memikat, keindahan alam yang memukau, serta keberagaman budaya yang menjadikan pengalaman wisata di sini begitu berkesan. Dengan terus mengembangkan potensinya, Kampung Wisata Cisangkal siap memberikan pengalaman wisata yang tak terlupakan bagi para pengunjung.

5. Kampung Wisata Cisangkal memiliki daya tarik tersendiri
Kampung Wisata Cisangkal memiliki daya tarik tersendiri karena menyajikan keindahan yang kompleks dikelola oleh Bumdes dan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata).*

Untuk mengedukasi kegiatan tersebut tim PPM FTG Unpad mengundang pelbagai Narasumber dari berbagai keahlian pada kegiatan KKN Periode Januari Februari 2024, yaitu Dr. Yudithia Maxiselly dari Fakultas Pertanian Unpad, Dr. Ayu Krishna Yuliawati dan Sandra Rama Panji Wulung, M.P. Par dari Universitas Pendidikan Indonesia dan Riza Saepul Millah, S.IP, M.P. Pardari STAI Al-RuzhanTasikmalaya

Dr. Mohamad Sapari Dwi Hadian mengatakan Geoproduk yang dimiliki oleh Kawasan Hutan Cisangkal ini memiliki daya tarik tersendiri karena menyajikan keindahan yang kompleks, sehingga eksistensinya perlu dijaga dan dikembangkan. Wisata - wisata yang ada di Kampung Wisata Cisangkal dikelola oleh Bumdes dan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata).

“Namun, ada keterbatasan dalam penggunaan teknologi untuk pelaku UMKM berkelanjutan yang dikarenakan kurangnya pemahaman para pelaku UMKM mengenai digitalisasi seperti digital marketing, penggunaan e-commerce, dan media sosial. Sudah ada beberapa sosialisasi mengenai hal tersebut yang dilakukan oleh berbagai pihak, namun tidak ada hasilnya karena tidak adanya praktek secara langsung,” tuturnya.

Untuk mengatasi hal tersebut, Tim KKN UNPAD Kelompok 58 melakukan program digitalisasi berupa mendatangi seluruh UMKM dan destinasi wisata yang ada untuk melakukan digitalisasi.

“Digitalisasi yang dilakukan berupa membuatkan website dan booklet yang berisi informasi mengenai UMKM dan wisata Hutan Cisangkal, membuat akun platform Tiket.com. Bersama Desa Wisata Selasari melalui wisata Santirah, membuat paket trip, serta melakukan sosialisasi kepada setiap UMKM mengenai penggunaan platform digital,” ungkap Ketua Tim KKN UNPAD Kelompok 58 dan Koordinator PPM Kab. Pangandaran Dr. Mohamad Sapari Dwi Hadian.* 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved