Waduh, Kolesterol Tinggi Bisa Menyerang Anak Muda Termasuk Milenial, Ini Ciri yang Harus Diwaspadai

Kolesterol tinggi ternyata tak hanya diderita kalangan dewasa dan usia lanjut karena kolesterol tinggi merupakan masalah kesehatan yang dapat dialami

Editor: Darajat Arianto
net
Ilustrasi Kolesterol. Kolesterol tinggi ternyata tak hanya diderita kalangan dewasa dan usia lanjut karena kolesterol tinggi merupakan masalah kesehatan yang dapat dialami anak muda. 

TRIBUNJABAR.ID - Kolesterol tinggi ternyata tak hanya diderita kalangan dewasa dan usia lanjut.

Karena kolesterol tinggi merupakan masalah kesehatan yang dapat dialami oleh siapa saja, termasuk anak muda.

Namun, kolesterol tinggi di usia muda umumnya tidak memiliki gejala khusus.

Kendati demikian, tetap saja mesti diwaspadai sedini mungkin.

Pasalnya, kondisi yang sudah parah atau lebih serius dapat menyebabkan penyumbatan darah di otak atau jantung.

Kondisi ini akan ditandai dengan nyeri dada saat beraktivitas, nyeri rahang, dan napas pendek.

Untuk lebih jelasnya, ketahui gejala kolesterol di usia muda dan cara menurunkannya berikut ini.

Gejala kolesterol di usia muda

Kolesterol di usia muda umumnya tidak memiliki gejala tertentu, khususnya di awal.

Kolesterol tinggi umumnya hanya dapat diketahui melalui pemeriksaan rutin.

Baca juga: Viral Pemuda 20 Tahun Kena Serangan Jantung dan Kolesterol, Sehari-hari Makan Bakso dan Mie Instan

Dilansir dari Healthline, Anda yang mengalami kolesterol di usia muda, atau di bawah usia 20 tahun, umumnya memiliki kadar low-density lipoprotein (LDL) sebesar 130 miligram per desiliter (md/dL) atau lebih.

Sedangkan Anda yang berusia lebih dari 20 tahun dikatakan memiliki kolesterol tinggi jika kadar LDL 160-189 mg/dL.

Dilansir dari Cleveland Clinic, penderita kolesterol tinggi umumnya tidak memiliki gejala khusus hingga kondisi yang dialami bertambah parah atau memicu komplikasi.

Penumpukan plak yang terdiri dari kolesterol dan lemak akan membuat aliran darah ke jantung atau ke otak terhambat atau berhenti sama sekali.

Kondisi ini akan memicu terjadinya penyakit jantung koroner yang memiliki beberapa gejala, seperti nyeri dada ketika beraktivitas, nyeri pada rahang, dan napas pendek.

Kondisi yang lebih serius akan terjadi ketika kolesterol menyumbat seluruh pembuluh darah arteri.

Kondisi ini akan memicu terjadinya serangan jantung dengan gejala, seperti nyeri dada yang sangat hebat, keringat dining, mual, dan sulit bernapas.

Anda yang mengalami gejala ini perlu segera mencari bantuan medis karena merupakan kondisi gawat darurat yang perlu diatasi dengan segera.

Meskipun umumnya tidak memiliki gejala khusus, Anda yang mengalami kolesterol tinggi karena masalah genetik dapat mengalami xanthoma, atau penumpukan lemak yang terlihat di kulit, atau arcus senilis, cincin kolesterol di sekitar iris mata.

Cara menurunkan kolesterol tinggi di usia muda

Kolesterol dapat dialami oleh siapa saja, termasuk Anda yang masih berusia muda, atau sekitar 18 hingga 39 tahun.

Baca juga: Jeroan Hewan Kurban Kaya Akan Vitamin, Ini Saran Ahli Gizi Agar Tak Jadi Kolesterol dalam Tubuh

Selain disebabkan oleh kondisi genetik, kolesterol di usia muda juga disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, seperti jarang berolahraga dan merokok.

Anda yang memiliki kolesterol tinggi umumnya diimbau untuk melakukan perubahan kebiasaan dan mengonsumsi obat tertentu.

Ada beberapa cara menurunkan kolesterol tinggi di usia muda, seperti:

- Menjaga agar berat badan tetap ideal

- Mengonsumsi makanan yang tidak mengandung lemak jenuh dan lemak trans, garam, dan pemanis tambahan

- Mengonsumsi makanan yang tinggi serat dan antioksidan

- Menghindari atau menghentikan kebiasaan merokok

- Mengurangi konsumsi minuman beralkohol

- Mengonsumsi statin atau jenis obat untuk menurunkan kolesterol tinggi yang lainnya

Baca juga: Ingin Makan Gorengan Tapi Kolesterol Tetap Terjaga? Ini Saran Dari Dokter

- Meningkatkan aktivitas fisik, atau setidaknya selama 30 menit sehari

Meskipun umumnya tidak ada gejala kolesterol di usia muda yang khusus, Anda diimbau untuk melakukan pemeriksaan setiap lima tahun sekali.

IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id, untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI

Sedangkan Anda yang memiliki faktor risiko tertentu, seperti obesitas atau riwayat penyakit jantung di dalam keluarga, perlu melakukan pemeriksaan lebih sering untuk dapat mencegah terjadinya kondisi yang lebih serius. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved